Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Gaji Pesepak Bola di Eropa Sangat Tinggi?

Kompas.com - 13/08/2021, 20:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

Sehingga, klub berani menggelontorkan banyak uang agar tawaran mereka mau diterima oleh sang pemain.

Sementara mengutip penjelasan di akun YouTube Oh My Goal, ada tiga hal yang membuat seorang pemain dihargai sangat tinggi:

1. Talenta

Penjelasan talenta ini hampir mirip dengan hukum ekonomi yang berlaku, suplai sedikit tetapi permintaan banyak.

Baca juga: Ligue 1 Punya Lionel Messi, Bundesliga Beri Bukti dengan Trofi

Semua pemain yang bermain di liga-liga top Eropa dan tembus skuad utama sudah dipastikan dia adalah pemain bertalenta.

Talenta yang mereka miliki juga membuat sang pemain pantas dibayar mahal.

Semakin bertalenta seseorang, maka semakin mahal harganya.

2. Finansial di Sepak Bola

Perputaran ekonomi di dunia sepak bola sangatlah tinggi, mulai dari hak siar, sponsor, merchandise, dan suporter.

Tiga unsur itu membuat klub memiliki banyak pemasukan sehingga bisa menggaji pemain dengan nilai yang besar.

Sebagai contoh, hak siar Liga Inggris pada 1992-1997 hanya senilai 200 juta poundsterling (sekitar Rp 3,972 triliun dalam kurs saat ini).

Baca juga: Mengapa Seragam Libero Berbeda dari Pemain Lainnya?

Kemudian pada tahun 2015-2020 melonjak ke angka lebih dari 5 miliar poundsterling atau Rp 99,3 triliun.

3. Durasi Karier Pemain yang Singkat

Menjadi atlet harus dihadapkan durasi karier yang singkat. Rata-rata hanya bertahan sekitar 10-15 tahun.

Hal ini berbeda dengan kondisi di dunia kerja swasta maupun negeri seperti PNS.

Jika di swasta atau negeri, usia 30 tahun masih dianggap muda dan memiliki prospek lebih jauh lagi.

Baca juga: 7 Alasan Mengapa Banyak Orang Membenci Manchester United

Sementara di dunia olahraga, usia 30 tahun sudah dianggap tua dan tak banyak yang bisa berkarier di atas usia 35 atau 40 tahun.

Pendeknya durasi atau jangka karier pesepak bola membuat sang pemain mematok harga mahal untuk jasanya, terlebih ketika memasuki usia emas 25-28 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fajar/Rian Kalah, Indonesia 0-2 China

Badminton
Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Alasan Staf Kemenpora Bocorkan Diskusi dengan Mancini soal Marselino dkk

Timnas Indonesia
Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Final Thomas Cup 2024, Ginting: Saya Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Badminton
Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Cerita di Balik Marselino dkk Curi Perhatian Roberto Mancini dan Asistennya

Timnas Indonesia
Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Hasil Final Piala Thomas 2024: Ginting Takluk dari Shi Yu Qi, Indonesia 0-1 China

Badminton
Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Alasan di Balik PSM Tak Konsisten Sepanjang Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Courtois Kembali Main Bela Real Madrid, Catat Clean Sheet

Liga Spanyol
Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Line Up dan Link Live Streaming Final Piala Thomas 2024 Indonesia Vs China

Badminton
Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Run The City Medan Diikuti 1.000 Pelari, Usung Konsep Point to Point

Liga Indonesia
Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Greysia Polii Bangga Tim Uber 2024, Angkat Perempuan Indonesia

Badminton
Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Bangga Bisa Tampil di Final, Siti/Ribka Akui Keunggulan Ganda China

Badminton
Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Hasil Final Piala Uber 2024: Ester Kalah, Indonesia Runner-up

Badminton
Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Cetak Sejarah, Girona akan Main di Liga Champions untuk Pertama Kali

Liga Spanyol
Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Top Skor Liga Inggris: Cetak Quattrick, Haaland Teratas dengan 25 Gol

Liga Inggris
Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Inter Miami Vs NYRB: Messi 5 Assist dan Menggila, Pecahkan 2 Rekor MLS

Liga Lain
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com