Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Tak Sampai Setengah Rusia, Italia Berprestasi di Pentas Eropa dan Dunia

Kompas.com - 04/08/2021, 09:40 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Italia bukanlah negara yang terbilang besar di tengah kemegahan dunia, baik secara wilayah maupun populasi.

Tahukah Anda? Berdasarkan data World Meter, luas wilayah Italia berada di urutan ke-73 dunia dan tidak lebih besar daripada Polandia, Malaysia, Zimbabwe, apalagi Rusia.

Kemudian, soal populasi, Italia menduduki peringkat ke-23 dunia. Jumlahnya pun tak sampai setengah populasi Rusia selaku negara dengan penduduk terbanyak di Benua Eropa.

Namun, fakta tersebut tidak mengucilkan nama Italia dalam perlombaan prestasi olahraga di level Eropa hingga dunia.

Baca juga: Italia Raih 2 Emas Olimpiade Tokyo dalam 11 Menit, Rasanya Lebih Nikmat dari Juara Euro 2020

Hal tersebut terbukti lewat raihan yang mereka ukir sepanjang 2021 di mana banyak ajang olahraga akbar dihelat.

Banyaknya ajang olahraga yang berlangsung sepanjang 2021 tak lepas dari situasi pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 membuat sebagian ajang yang seharusnya digelar pada 2020 harus diundur ke 2021.

Alhasil, 2021 menyajikan sejumlah ajang ternama dari cabang olahraga tertentu hingga perlombaan multi-cabang terbesar di dunia, Olimpiade.

Baca juga: Demi Kembalikan Kejayaan, Liga Italia Bakal Kurangi Jumlah Peserta Jadi 18 Tim

Kalender 2021 yang dipenuhi oleh sederet ajang olahraga itu kemudian seolah menjadi tahunnya Italia.

Mengapa demikian? Coba saja tengok sejumlah prestasi yang telah Italia ukir sepanjang 2021.

Juara Euro 2020

Pertama, Italia berhasil menjuarai turnamen sepak bola tingkat Eropa yang dikenal dengan nama Piala Eropa atau Euro 2020.

Gli Azzurri, julukan timnas sepak bola Italia, tampil memukau sepanjang perhelatan. Mereka selalu menang di fase grup, menyingkirkan tim-tim kuat di fase gugur, hingga meraih gelar juara setelah mengalahkan Inggris pada partai puncak di Stadion Wembley, London. 12 Juli lalu.

Pencapaian ini terasa istimewa karena Italia akhirnya bisa membawa pulang trofi Euro setelah terakhir kali mendarat di Negeri Spageti pada 1968.

Baca juga: Kata-kata Sakti Mancini di Ruang Ganti yang Bawa Italia Juara Euro 2020

Finalis Wimbledon 2021

Prestasi selanjutnya datang dari cabang olahraga tenis lapangan. Lewat wakilnya, Matteo Berrettini, bendera Italia berkibar di final Wimbledon 2021.

Pada final Wimbledon 2021 yang berlangsung di Centre Court, London, Inggris, 11 Juli, Matteo Berrettini, berhadapan dengan petenis nomor satu dunia sekaligus juara bertahan, Novak Djokovic.

Matteo Berrettini gagal mengakhiri laga tersebut dengan kemenangan. Dia kalah dari Novak Djokovic melalui pertarungan empat set dengan skor 6-7 (4-7), 4-6, 4-6, dan 3-6.

Baca juga: Profil Matteo Berrettini, Jagoan Tenis Italia yang Mengukir Sejarah di Wimbledon 2021

Matteo Berrettini merayakan kemenangannya atas petenis Polandia, Hubert Hurkacz, pada semifinal Wimbledon 2021 di The All England Tennis Club, London, 9 Juli 2021. (Foto oleh ADRIAN DENNIS/AFP)AFP/ADRIAN DENNIS Matteo Berrettini merayakan kemenangannya atas petenis Polandia, Hubert Hurkacz, pada semifinal Wimbledon 2021 di The All England Tennis Club, London, 9 Juli 2021. (Foto oleh ADRIAN DENNIS/AFP)

Kendati menelan kekahalan, pencapaian ini tetap menjadi sejarah bagi Matteo Berrettini dan Italia.

Berkat pencapaian menembus partai puncak Wimbledon 2021, Matteo Berrettini menjadi petenis Italia pertama yang tampil di final tunggal putra turnamen Grand Slam.

Matteo Berrettini pun tak larut dalam kesedihan. Dia beruntung karena bisa menyaksikan kemenangan timnas sepak bola Italia pada Euro 2020 secara langsung setelah tampil di final Wimbledon 2021.

"Kesuksesan ini (Italia juara Euro 2020) membayar kepahitan atas kekalahan saya di Wimbledon," kata Berrettini dilansir dari La Gazzetta dello Sport.

Baca juga: Daftar Juara Tunggal Putra Wimbledon, Siapa Terbanyak?

Raihan Emas di Olimpiade Tokyo 2020

Pembuktian Italia dalam persaingan olahraga kemudian berlanjut ke pentas Olimpiade Tokyo 2020 yang baru bisa digelar pada 2021 akibat pandemi Covid-19.

Sejauh ini, Italia yang populasinya tidak sampai setengah Rusia berada di peringkat ke-12 klasemen perolehan medali.

Mereka telah mengantongi 29 medali dengan rincian lima emas, sembilan perak, dan 15 perunggu.

Salah satu pencapaian paling mencolok tampak pada cabor atletik, tepatnya nomor 100 meter putra.

Wakil mereka, Lamont Marcell Jacobs, berhasil memetik kemenangan dan menjadi juara baru di nomor perlombaan tersebut.

Baca juga: Klasemen Medali Olimpiade Tokyo - China Menjauh, Indonesia di Atas Belgia

Sebelumnya, nomor 100 meter putra selalu dikuasai oleh sprinter Jamaika yang kini telah pensiun, Usain Bolt, sejak Olimpiade Athena 2004.

Lamont Marcell Jacobs berhasil merebut takhta sepeninggalan Usain Bolt dan menjadi manusia tercepat di lintasan lari 100 meter.

Pada putaran final 100 meter putra Olimpiade Tokyo, dia mengukir catatan waktu 9,80 detik dan itu menjadi rekor baru Eropa.

Jacobs juga menjadi sprinter Italia pertama yang berhasil meraih medali emas sejak Pietro Mennea (Moscow 1980).

Baca juga: Momen Haru Olimpiade Tokyo: Kala Atlet Qatar dan Italia Berbagi Emas di Final Lompat Tinggi

Sebelum Jacobs, Italia juga berhasil meraih medali emas dari Gianmarco Tamberi yang tampil di nomor lompat tinggi putra Olimpiade Tokyo 2020.

Raihan ini terasa unik karena Gianmarco Tamberi berbagi emas dengan atlet Qatar, Mutas Essa Barshim.

Tamberi dan Barshim memiliki catatan serupa saat tampil di putaran final nomor lompat tinggi Olimpiade Tokyo.

Mereka kemudian sepakat untuk sama-sama membawa pulang medali emas setelah panitia pertandingan menawarkan lompatan terakhir untuk menentukan satu juara.

Peraih medali emas Mutaz Barshim, kiri, dari Qatar, dan Gianmarco Tamberi, dari Italia, merayakan kemenangan setelah berbagi emas setelah final lompat tinggi putra di Olimpiade Musim Panas 2020, Minggu, 1 Agustus 2021, di Tokyo, Jepang. AP PHOTO/CHRISTIAN PETERSEN Peraih medali emas Mutaz Barshim, kiri, dari Qatar, dan Gianmarco Tamberi, dari Italia, merayakan kemenangan setelah berbagi emas setelah final lompat tinggi putra di Olimpiade Musim Panas 2020, Minggu, 1 Agustus 2021, di Tokyo, Jepang.
Keputusan itu membuat Tamberi dan Barshim tersenyum. Keduanya bisa membawa pulang emas yang mengandung cerita sportivitas di dalamnya.

Tak berhenti di Jacobs dan Tamberi, capaian emas Italia pada Olimpiade Tokyo 2020 sejauh ini juga tercupta lewat tiga cabang lain, yakni dayung, layar, dan Taekwondo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Prediksi Skor Man United Vs Arsenal, The Gunners Pesta di Old Trafford

Liga Inggris
STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

STY Ungkap Target Indonesia Usai Debut Historis di Piala Asia U23 2024

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com