Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Haru Olimpiade Tokyo: Kala Atlet Qatar dan Italia Berbagi Emas di Final Lompat Tinggi

Kompas.com - 03/08/2021, 13:20 WIB
Celvin Moniaga Sipahutar,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sportivitas luar biasa diperlihatkan dalam final lompat tinggi putra Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (1/8/2021) lalu.

Pelompat tinggi asal Qatar, Mutaz Essa Barshim, berbagi medali emas dengan sang rival Gianmarco Tamberi (Italia).

Mutaz Essa Barshim dan Gianmarco Tamberi awalnya menorehkan tinggi lompatan serupa dalam final yang berlangsung di Stadion Olimpiade itu.

Adapun lompatan tertinggi Barshim dan Tamberi adalah 2,37 meter yang membuat mereka menjadi dua pelompat teratas di final.

Hasil tersebut membuat mereka harus kembali bertanding di lompatan yang lebih tinggi.

Baca juga: Olimpiade Tokyo, Ganda Putri China Kagum dengan Kerja Keras Greysia Polii

Barshim dan Tamberi kemudian beradu lompatan di mistar setinggi 2,39 meter dengan masing-masing diberikan tinggi tiga kesempatan.

Namun, mereka tidak mampu melompat dengan tinggi 2,39 meter yang merupakan rekor Olimpiade ini.

Satu kesempatan lagi diberikan kepada kedua atlet itu, tapi Gianmarco Tamberi menarik diri dari upaya terakhir karena mengalami cedera di bagian kakinya.

Setelah itu, mereka mendatangi ofisial Olimpiade, lalu Barshim seketika memberikan pertanyaan mengejutkan soal kemungkinan berbagi medali emas.

"Apakah emas dapat dibagi di antara kami berdua jika saya mundur dari upaya terakhir?" tanya Barshim saat punya kans untuk memenangi emas sendiri.

Lalu, ofisial Olimpiade mengkonfirmasi bahwa hal tersebut bisa dilakukan.

"Ya, maka emas akan dibagi di antara kalian berdua," kata sang petugas Olimpiade itu.

Mutaz Essa Barshim tak berpikir panjang dan langsung menarik diri sehingga dia bersama Gianmarco Tamberi meraih medali emas.

Mengetahui keputusan tersebut, Tamberi langsung memeluk Barshim, lalu berselebrasi dan berteriak di sekitar lintasan.

Pun demikian dengan Barshim yang turut meluapkan keberhasilannya meraih emas di Tokyo 2020.

Bagi Tamberi, momen ini sangat istimewa karena dia sempat menderita cedera yang mengancam kariernya dan membuatnya absen di Rio 2016.

Namun, atlet yang kini berusia 29 tahun itu tak menyerah dan berjuang untuk kesembuhannya sehingga bisa mentas di Olimpiade Tokyo.

Baca juga: Jadwal Semifinal Sepak Bola Olimpiade, Brasil Vs Meksiko dan Jepang Vs Spanyol

Barshim dan Tamberi sendiri dikenal memiliki hubungan pertemanan baik di dalam maupun di luar olahraga.

"Dia salah satu teman terbaik saya. Tidak hanya di trek tapi di luar trek," kata Barshim kepada Associated Press.

"Kami hampir selalu bersama. Semangat sejati, semangat olahragawan, datang ke sini dan menyampaikan pesan ini," tandasnya.

Sementara itu, momen mengharukan tersebut begitu diapresiasi berbagai pihak karena memperlihatkan sportivitas luar biasa.

"Bicara tentang semangat Olimpiade. Semangat Olimpiade adalah membangun dunia yang damai dan lebih baik dalam lingkup Olimpiade yang membutuhkan saling pengertian dengan semangat persahabatan, solidaritas, dan fair play," tutur komentator final lompat tinggi itu.

"Kami melihat hal tersebut ditunjukkan hari ini dengan sangat indah karena mereka berdua dapat berbagi momen medali emas ini," ungkap sang komentator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Prawira Bandung Kalahkan Tangerang Hawks, Singleton: Bukan Laga Indah

Sports
Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Opini Budi Sudarsono Soal Stok Striker yang Minim di Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Bali United vs Persib, Teco Keluhkan Perubahan Venue Laga

Liga Indonesia
Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Pengamat: Cetak Biru 2045 PSSI Harus Dijaga, Ambil Contoh dari Jepang

Timnas Indonesia
Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Hasil Fulham Vs Man City: Gvardiol Dwigol, City Pesta ke Puncak

Liga Inggris
Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Respons Kasus Rasialisme, PSSI Siap Bermitra dengan Meta dan Tiktok

Liga Indonesia
Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Como Promosi ke Serie A, Sukacita Henry, Simbol Bernama Gabrielloni

Liga Italia
Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Witan Ungkap Kondisi Usai Kepala Cedera di Laga Indonesia Vs Guinea

Timnas Indonesia
AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

AC Milan Vs Cagliari: Conceicao Akan Terlihat di San Siro

Liga Italia
Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Como Promosi ke Serie A, Andil Bos Terkaya Indonesia, Dua Juara Dunia

Liga Italia
Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Persib Bidik Juara Liga 1, Berharap Tren Angka 4 dan Tuah Runner-up

Liga Indonesia
Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Man United Vs Arsenal: Hanya Ada Juara di Otak Arteta

Liga Inggris
Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Chievo Lahir Kembali, Kisah Cinta dari Sang Legenda Sergio Pellissier

Liga Italia
Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Faisal Halim Jalani Operasi Ketiga, Kondisi Membaik, Bisa Jalan Sendiri

Internasional
Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Aji Santoso: Respek, Timnas U23 Indonesia Berjuang dengan Segala Upaya

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com