Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenal Angkat Besi Sejak 8 Tahun, Rahmat Erwin Kini Punya Medali Olimpiade

Kompas.com - 01/08/2021, 15:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Lifter Indonesia peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdullah, ternyata sudah mengenal angkat besi sejak berusia delapan tahun.

Hal itu diungkapkan ayah sekaligus pelatih Rahmat Erwin, Erwin Abdullah.

Rahmat Erwin sukses meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ketika turun di kelas 73 kg putra pada Rabu (28/7/2021).

Tidak ada yang menyangka Rahmat Erwin yang kini masih berusia 20 tahun sukses membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020.

Sebab, Rahmat Erwin berstatus debutan dan hanya ditargetkan menembus delapan besar kelas 73 kg.

Persaingan berat di kelas 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020 juga menjadi alasan Rahmat Erwin hanya ditargetkan masuk delapan besar.

Baca juga: Sang Ibu Ungkap Kunci Rahmat Erwin Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020

Rahmat Erwin harus tampil di Grup B kelas 73 kg putra karena total angkatannya yang didaftarkan hanyalah 320 kg.

Di sisi lain, total angkatan terendah sembilan atlet di Grup A adalah 330 kg, sedangkan yang tertinggi mencapai 355 kg.

Meski harus tampil di Grup B, Rahmat Erwin tetap berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya.

Rahmat Erwin sukses menjadi lifter terbaik di Grup B kelas 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020 dengan total angkatan 342 kg.

Rincian dari total angkatan Rahmat Erwin adalah 152 kg snatch dan 190 kg clean & jerk.

Pemuda asal Makassar itu pada akhirnya berhak meraih medali perunggu setelah total angkatan tujuh lifter di Grup A lebih rendah dari pencapaiannya.

Total angkatan Rahmat Erwin hanya kalah dari Si Zhiyong (China) dan Mayora Pernia Julio Ruben (Venezuela) yang secara berurutan meraih medali emas serta perak.

Baca juga: Kisah Rahmat Erwin, Raih Medali di Hadapan Sang Ayah yang Dilarang Tampil di Olimpiade

Melihat pencapaian Rahmat Erwin di Olimpiade Tokyo 2020, Erwin Abdullah mengaku sangat bangga.

Erwin Abdullah sangat bangga, terutama setelah mengingat kenangan pahit yang dia alami 17 tahun lalu di Olimpiade Athena 2004.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com