KOMPAS.com - Lifter Indonesia peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020, Rahmat Erwin Abdullah, ternyata sudah mengenal angkat besi sejak berusia delapan tahun.
Hal itu diungkapkan ayah sekaligus pelatih Rahmat Erwin, Erwin Abdullah.
Rahmat Erwin sukses meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 ketika turun di kelas 73 kg putra pada Rabu (28/7/2021).
Tidak ada yang menyangka Rahmat Erwin yang kini masih berusia 20 tahun sukses membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020.
Sebab, Rahmat Erwin berstatus debutan dan hanya ditargetkan menembus delapan besar kelas 73 kg.
Persaingan berat di kelas 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020 juga menjadi alasan Rahmat Erwin hanya ditargetkan masuk delapan besar.
Baca juga: Sang Ibu Ungkap Kunci Rahmat Erwin Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020
Rahmat Erwin harus tampil di Grup B kelas 73 kg putra karena total angkatannya yang didaftarkan hanyalah 320 kg.
Di sisi lain, total angkatan terendah sembilan atlet di Grup A adalah 330 kg, sedangkan yang tertinggi mencapai 355 kg.
Meski harus tampil di Grup B, Rahmat Erwin tetap berhasil menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Rahmat Erwin sukses menjadi lifter terbaik di Grup B kelas 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020 dengan total angkatan 342 kg.
Rincian dari total angkatan Rahmat Erwin adalah 152 kg snatch dan 190 kg clean & jerk.
Pemuda asal Makassar itu pada akhirnya berhak meraih medali perunggu setelah total angkatan tujuh lifter di Grup A lebih rendah dari pencapaiannya.
Total angkatan Rahmat Erwin hanya kalah dari Si Zhiyong (China) dan Mayora Pernia Julio Ruben (Venezuela) yang secara berurutan meraih medali emas serta perak.
Baca juga: Kisah Rahmat Erwin, Raih Medali di Hadapan Sang Ayah yang Dilarang Tampil di Olimpiade
Melihat pencapaian Rahmat Erwin di Olimpiade Tokyo 2020, Erwin Abdullah mengaku sangat bangga.
Erwin Abdullah sangat bangga, terutama setelah mengingat kenangan pahit yang dia alami 17 tahun lalu di Olimpiade Athena 2004.
Sebelum menjadi pelatih, Erwin Abdullah pernah aktif sebagai atlet angkat besi Indonesia dan nyaris tampil di Olimpiade Athena 2004.
Erwin Abdullah kala itu sudah tiba di Yunani bersama rombongan atlet Indonesia lainnya.
Namun, mimpi Erwin Abdullah untuk tampil di panggung sebesar Olimpiade pupus di tengah jalan.
Sebab, Erwin Abdullah dilarang tampil oleh Tim Dokter Olimpiade karena menderita cedera tulang pinggang bagian belakang.
Erwin Abdullah pada awalnya ingin memaksakan tampil. Namun, Erwin Abdullah mengurungkan niatnya setelah mengetahui dirinya berpotensi lumpuh total.
Mendengar potensi tersebut, Erwin Abdullah kala itu mengaku langsung teringat istrinya, Ami Asun Budiono, dan Rahmat Erwin yang masih berusia empat tahun.
Baca juga: Raih Medali Olimpiade, Rahmat Erwin Akui Sempat Tertekan Kesuksesan Windy Cantika
"Tampil di Olimpiade itu impian seluruh atlet. Sungguh menyedihkan saya tidak bisa tampil ketika sudah berada di Athena," kata Erwin dikutip dari rilis resmi IOC yang diterima KOMPAS.com.
"Saya terpaksa mengikuti anjuran dokter untuk tidak tampil karena saya memang tidak ingin mengalami kelumpuhan."
"Saya kala itu mendengar nasihat tentang perlunya memikirkan masa depan anak dan Istri."
"Di situ, saya terbayang wajah istri dan Rahmat yang masih kecil," ucap Erwin.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib keluarga jika saya tetap memaksakan diri tampil," ujar Erwin Abdullah.
Kini, keikhlasan Erwin itu terbalas setelah menyaksikan langsung anak semata wayangnya naik ke atas panggung untuk menerima medali perungu Olimpiade Tokyo 2020.
Mengingat momen tersebut, Erwin Abdullah mengaku sangat terharu karena mimpinya terdahulu diwujudkan oleh anaknya.
"Di Olimpiade 2004 Athena, saya tidak bisa naik panggung. Tapi, di Olimpiade 2020 Tokyo, Rahmat menggantikan saya naik panggung dan meraih perunggu," kata Erwin Abdullah.
"Di Athena, saya menangis. Di Tokyo, saya terharu melihat anak saya mewujudkan mimpi saya. Kebahagian saya dan istri semakin lengkap karena Rahmat meraih perunggu," tutur Erwin.
"Itu di luar ekspetasi saya karena yang sekadar menargetkan delapan besar," kata Erwin.
Baca juga: BREAKING NEWS, Rahmat Erwin Tambah Perolehan Medali Indonesia di Olimpiade Tokyo!
Lebih lanjut, Erwin menyatakan bahwa dirinya sudah mengenalkan angkat besi kepada Rahmat sejak usia 8 tahun.
Erwin mengaku bersyukur karena respons Rahmat ketika diperkenalkan dengan dunia angkat besi sangat positif.
"Saya masih teringat Rahmat di saat awal berlatih pernah berkata: 'Rahmat mau seperti bapak yang bisa bertanding di dalam negeri dan di luar negeri.'," kata Erwin.
"Rahmat mau merasakan apa yang pernah bapak rasakan di angkat Besi dan Rahmat juga mau merasakan apa yang bapa tidak pernah merasakan selama menjadi lifter angkat besi. Kata-kata itu kembali teringat," ucap Erwin menambahkan.
Sebelum Rahmat Erwin, dua atlet angkat besi Indonesia juga berhasil meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Medali pertama Indonesia dipersembahkan oleh Windy Cantika Aisah pada Sabtu (24/7/2021).
Windy Cantika Aisah yang kini masih berusia 19 tahun sukses meraih medali perunggu ketika turun di kelas 49 kg putri.
Satu hari berselang, Eko Yuli Irawan sukses menambah koleksi medali Indonesia.
Turun di kelas 61 kg putra, Eko Yuli Irawan sukses meraih medali perak dengan total angkatan 302 kg.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.