TOKYO, KOMPAS.com - Petenis tunggal putra nomor satu dunia, Novak Djokovic, sangat terpukul setelah gagal membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020.
Djokovic dipastikan gagal membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu (31/7/2021) sore WIB.
Pada hari itu, Djokovic dijadwalkan melakoni dua pertandingan, yakni perebutan medali perunggu nomor tunggal putra dan ganda campuran.
Dari nomor tunggal putra, Djokovic berhadapan dengan wakil Spanyol non-uggulan, Pablo Carreno Busta.
Djokovic di luar dugaan kalah dari Carreno Busta dengan skor 4-6, 6(6)-7 dan 3-6 pada laga yang berlangsung selama lebih dari dua jam tepatnya 167 menit.
Pada set penentuan, Djokovic sudah terlihat sangat frustrasi.
The Joker, julukan Djokovic, sempat melempar dan membanting raketnya sampai mendapat peringatan dari wasit.
Baca juga: Kejutan Olimpiade! Juara Wimbledon Ashleigh Barty Langsung Terdepak
Novak Djokovic had a tough time controlling his frustration in the final set of the #Tennis #Bronze medal game against Pablo Carreño Busta at the #Tokyo2020 #OlympicGames
Slammed his Racket Off the Net as he Crashed Out of the #Olympics
— #Tokyo2020 (@alimo_philip) July 31, 2021
Beberapa jam setelah kalah dari Carreno Busta, Djokovic sebenarnya harus melakoni laga perebutan medali perunggu ganda campuran bersama Nina Stojanovic.
Duo Djokovic/Stojanovic dijadwalkan menghadapi wakil Australia, yakni John Peers dan Ashleigh Barty.
Namun, laga tersebut urung terlaksana setelah Djokovic memutuskan mundur akibat menderita cedera bahu kiri.
Keputusan Djokovic tersebut membuat John Peers dan Ashleigh Barty berhak mendapatkan medali perunggu ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020 tanpa harus bertanding.
Baca juga: Kejutan Olimpiade, Petenis Putri Nomor 2 Dunia Naomi Osaka Tersingkir
Djokovic pada akhirnya harus puas pulang dari Tokyo tanpa membawa pulang satu pun medali Olimpiade.
Fakta itu tentu sangat mengejutkan mengingat Djokovic sangat diunggulkan untuk meraih medali emas, terutama dari sektor tunggal putra.
Djokovic datang ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah berhasil memenangi tiga gelar grand slam pada 2021, yakni Australia Open, French Open, dan Wimbledon.
Peluang Djokovic untuk meraih medali emas tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 semakin besar setelah juara bertahan Sir Andy Murray memutuskan mundur.
Tidak hanya itu, beberapa petenis top dunia mulai dari Nick Kyrgios, Dominic Thiem, Rafael Nadal, hingga Roger Federer, juga tidak ikut serta.
Namun, Djokovic pada akhirnya tetap tidak bisa memanfaatkan keuntungan tersebut.
Djokovic juga harus mengubur mimpinya menjadi petenis pria pertama yang berhasil meraih gelar Golden Slam.
Golden Slam adalah sebuah istilah untuk menjelaskan keberhasilan seorang petenis meraih empat titel Grand Slam dan medali emas Olimpiade dalam tahun yang sama.
Sepanjang sejarah, hanya Steffi Graf pada 1988 yang berhasil menorehkan prestasi emas tersebut.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020, Andy Murray Mundur dari Tenis Tunggal Putra
Terkait kegagalannya di Olimpiade Tokyo 2020, Djokovic mengaku sangat terpukul.
Djokovic juga meminta maaf kepada publik Serbia karena tidak bisa membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020.
Meski demikian, Djokovic tidak menyesal memilih tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Djokovic yang kini sudah berusia 34 tahun bahkan berjanji akan berusaha keras untuk menebus kegagalannya pada Olimpiade Paris 2024.
"Saya sangat menyesal karena tidak bisa mempersembahkan medali untuk negara saya," kata Djokovic dikutip dari situs ITF.
"Saya telah melewatkan peluang terbaik dari tunggal putra dan ganda campuran. Saya sudah gagal di semifinal. Sekarang, saya mengalami kelelahan mental dan fisik," ucap Djokovic.
"Saya percaya segala yang terjadi di dunia pasti memiliki alasan. Saya akan berusaha keras untuk terus maju sampai Olimpiade Paris," ujar Djokovic.
"Saya akan berjuang untuk negara saya dan berusaha mempersembahkan medali. Saya sangat menyesal telah mengecewakan negara saya. Namun, itulah olah raga," tutur Djokovic menambahkan.
Baca juga: Dari Olimpiade Tokyo 2020, Novak Djokovic Sapa AC Milan dan Ibrahimovic
Lebih lanjut, Djokovic mengaku akan berusaha keras segera memulihkan cederanya agar bisa tampil di US Open pada September 2021.
"Semoga cedera ini tidak menjadi masalah bagi saya untuk mengikuti US Open 2021," kata Djokovic.
"Namun, saya tidak menyesal telah memberikan segala kemampuan di Olimpiade Tokyo 2020 meskipun sampai cedera," tutur Djokovic.
"Sebab, Anda harus mengeluarkan segala kemampuan Anda ketika bermain membela negara," ujar Djokovic menambahkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.