Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 Akui Buang 4.000 Bento

Kompas.com - 28/07/2021, 20:16 WIB
Josephus Primus

Penulis

Sumber Kyodonews

TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2020 mengakui membuang 4.000 makanan bekal dalam kotak atau bento pada Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat (23/7/2021).

Juru Bicara Komite Organisasi Olimpiade Tokyo 2020 Masanori Tanaka mengakui hal itu.

"Kami meminta maaf atas tindakan itu," kata Masanori Tanaka dalam konferensi pers beberapa waktu lalu.

Baca juga: BREAKING NEWS, Rahmat Erwin Tambah Perolehan Medali Indonesia di Olimpiade Tokyo!

Awalnya, kata Tanaka, penyelenggara memesan 10.000 bento.

Suasana stadion jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Suasana stadion jelang pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.

"Bento itu untuk konsumsi para relawan," kata Masanori Tanaka.

Ia melanjutkan, pesanan sejumlah itu terlalu banyak.

"Konsekuensinya, bento tidak termakan habis," ujar Masanori Tanaka.

Petugas menunggu tibanya bus yang akan membawa peserta Olimpiade Tokyo 2020 di Media Transport Mall, Tokyo, Jepang, Rabu (21/7/2021). Para peserta Olimpiade Tokyo 2020 harus menggunakan bus atau transportasi khusus selama kegiatan olahraga tersebut berlangsung untuk menghindari kemungkinan tertularnya Covid-19.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Petugas menunggu tibanya bus yang akan membawa peserta Olimpiade Tokyo 2020 di Media Transport Mall, Tokyo, Jepang, Rabu (21/7/2021). Para peserta Olimpiade Tokyo 2020 harus menggunakan bus atau transportasi khusus selama kegiatan olahraga tersebut berlangsung untuk menghindari kemungkinan tertularnya Covid-19.

Menurut Masanori Tanaka, para relawan pada hari pertama itu juga mengaku sangat sibuk.

Sehingga, mereka tidak punya kesempatan untuk makan.

Masanori Tanaka melanjutkan, sejauh ini hingga hari keempat, selalu ada kelebihan pasokan makanan hingga 30 persen selama laga-laga berlangsung.

Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.DOK. Reuters Medali Olimpiade Tokyo 2020 resmi diperkenalkan kepada publik.

"Kelebihan makanan itu kami jadikan makanan hewan dan bahan biomassa," ucap Masanori Tanaka.

Masanori Tanaka mengatakan bahwa ke depannya penyelenggara akan membenahi sistem pemesanan dan pembelian makanan.

Tempat tidur atlet di Tokyo Olympic Village yang terbuat dari bahan kardusPaul Chelimo Tempat tidur atlet di Tokyo Olympic Village yang terbuat dari bahan kardus

"Kami berupaya mencegah adanya sampah," pungkas Masanoki Tanaka.

Jepang mengkampanyekan pengurangan emisi karbon dan sampah pada Olimpiade Tokyo 2020.

Salah satunya melalui medali berbahan logam daur ulang.

Logo Olimpiade Tokyo 2020 terpampang di Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, pada 20 Juli 2020.AFP PHOTO/BEHROUZ MEHRI Logo Olimpiade Tokyo 2020 terpampang di Stadion Olimpiade, Tokyo, Jepang, pada 20 Juli 2020.

Jepang juga memanfaatkan kardus yang nantinya bisa didaur-ulang sebagai tempat tidur di perkampungan atlet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

PSSI Kecam Aksi Rasialisme kepada Guinea, Jangan Nodai Perjuangan Timnas Indonesia

Internasional
Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas U17 Putri Indonesia Petik Pelajaran Berharga, Semangat Tak Patah

Timnas Indonesia
Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Saat Rekor Penalti Pemain Guinea Ternoda dalam Laga Vs Timnas U23 Indonesia...

Internasional
Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Guinea dan Ilaix Moriba Diserbu Komentar Rasis, Sepak Bola Seharusnya Mempersatukan

Timnas Indonesia
Guinea Masuk Grup 'Neraka' Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Guinea Masuk Grup "Neraka" Olimpiade 2024, Pelatih Reuni dengan Henry

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Timnas Indonesia Usai Garuda Muda Jalani Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap 'Sulit' Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Guinea Tiga Kali Ucap "Sulit" Usai Lawan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Bola Emas Diego Maradona di Piala Dunia 1986 Akan Dilelang

Internasional
Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Semifinal Championship Series Ingatkan Bos Persib ke Tahun 2014

Liga Indonesia
Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Guinea Kalahkan Indonesia dan Lolos Olimpiade, Ulangi Sejarah 56 Tahun

Internasional
Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Proliga 2024, Bandung bjb Tandamata Serukan Bangkit Usai Takluk

Liga Indonesia
Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Bayer Leverkusen ke Final Liga Europa: 49 Laga Tak Terkalahkan, Rekor Baru di Eropa

Liga Lain
Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Kepala Witan Sulaeman Dijahit Usai Lawan Guinea

Timnas Indonesia
Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Erick Thohir Bidik Indonesia Tampil di Olimpiade Los Angeles 2028

Timnas Indonesia
Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Jangan Pernah Menangis, Coach Shin Tae-yong

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com