TOKYO, KOMPAS.com - Protokol kesehatan yang ketat selama pandemi Covid-19 di Jepang berimbas ke seremoni penganugerahan medali kepada atlet pemenang cabang olahraga Olimpiade Tokyo 2020.
Adalah Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach menegaskan peraturan itu pada Rabu (14/7/2021).
Thomas Bach saat ini memang tengah berkunjung ke Tokyo, Jepang.
Baca juga: Perkampungan Atlet Olimpiade Tokyo Siapkan Klinik 24 Jam
"Pemenang mengalungkan sendiri medali kemenangannya," kata Thomas Bach.
Bach mengatakan, kebijakan pada seremoni itu merupakan bagian dari pengurangan penyebaran virus Covid-19.
Pada praktiknya, tidak ada tokoh yang mendatangani para atlet pemenang untuk mengalungkan medali sebagaimana kelaziman sebelumnya.
"Medali akan disajikan di atas baki khusus," kata Bach.
Kemudian, kata Thomas Bach lagi, para atlet memgambil sendiri medali sesuai kemenangan yang mereka raih pada cabang olahraga.
Saat mengambil medali dari baki, para atlet mengenakan sarung tangan yang sudah disterilkan.
Thomas Bach mengatakan bahwa kebijakan tentang seremoni itu merupakan bentuk yang akan diterapkan pada 339 seremoni selama Olimpiade Tokyo.
Ia juga berpesan bahwa dua hal lazim juga akan ditiadakan selama seremoni pemberian medali.
"Tidak ada acara bersalaman dan saling berpelukan pada seremoni pemberian medali," ujar Thomas Bach menekankan.
Sementara itu, perbandingan seremoni penyerahan medali di Olimpiade Tokyo 2020 berbeda dengan saat kemenangan final Piala Eropa 2020 di Wembley, Inggris pada Minggu (11/7/2021).
Kala itu, Presiden UEFA Aleksander Ceferin mendatangi para pemain dan mengalungkan satu per satu medali emas kepada penggawa Italia, juara Piala Eropa 2020.
Ceferin bahkan menjabat tangan kiper Italia Gianluigi Donnaruma.