KOMPAS.com - Petarung UFC asal Perancis Ciryl Gane berbicara soal duel untuk memperebutkan gelar interim kelas berat melawan Derrick Lewis pada UFC 265, awal Agustus nanti..
Ciryl Gane memperpanjang rekornya di dunia MMA profesional menjadi 9-0 setelah mendominasi duel main event UFC Vegas 30 kontra Alexander Volkov.
Dan White lalu mengumumkan kalau Gane yang kini berada di peringkat ketiga di divisi kelas berat berhak atas duel demi sabuk juara interim melawan Derrick Lewis yang duduk posisi kedua.
Gane pun menceritakan kondisinya dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Kompas.com setelah duel besar kontra Volkov pada Minggu (27/6/2021) pagi WIB tersebut.
"Saya baik-baik saja, saya sedang melakukan pemulihan dan kembali ke latihan," ujar Gane dalam sebuah telewicara langsung dari Paris, Perancis.
"Saya tak mengalami cedera, jadi baik-baik saja."
Ia pun mengakui telah melihat kembali laga kontra Volkov dan bersiap untuk membenahi beberapa area yang terlihat sebagai kekurangan pada duel tersebut.
Akan tetapi, waktu persiapan yang mepet jelang laga interim tersebut pada 7 Agustus 2021 membuat sang petarung dan timnya lebih fokus ke pengkondisian tubuh.
"Sayang sekali, waktu persiapan terhitung cepat karena kurang dari lima minggu jelang duel tersebut."
"Jadi, kami hanya akan menjaga kondisi dan itu."
Pertarungan memperebutkan gelar ini pun akan datang hampir tiga tahun persis dari duel MMA profesional pertama Gane saat menghadapi Bobby Sullivan pada Juni 2018.
Baca juga: Jelang UFC Vegas 30, Ciryl Gane Tak Luput Nonton Euro 2020
Ia mengakui kebangkitan tersebut sangatlah cepat.
"Sungguh gila dan saya sangat senang, sangat bangga dengan karier muda saya," tuturnya.
"Saya pikir ini pengakuan bahwa saya bisa menjadi yang terbaik di olahraga ini."
Gane pun berbicara soal tantangan yang akan ia hadapi dari seorang Derrick Lewis yang belum terkalahkan dalam 4 pertarungan terakhirnya dan juga memenangi dua duel terakhir dengan KO.
"Tantangan seperti ini lebih ke masalah manajemen pertarungan," tutur sosok yang menekuni sepak bola dan basket pada usia mudanya ini.
"Kami tahu, semua tahu, kalau Lewis punya pukulan tangan kanan keras dan berbahaya."
"Selain itu, skillnya tak terlalu banyak. Dia bukan petarung dengan teknik yang terkenal. Namun, dia punya power kuat dalam pukulannya."
"Kami harus berhati-hati soal itu."
Gane juga mengungkapkan simpatinya terhadap Francis Ngannou, sang juara di divisi kelas berat yang belum dikasih kesempatan mempertahankan sabuk juaranya.
Padahal, petarung yang juga mantan rekan setim Gane di MMA Factory di Paris, Perancis, tersebut tidak cedera walau pihaknya mengatakan belum siap untuk turun bertarung lagi pada Agustus.
Baca juga: Hasil UFC 263 - Nate Diaz Babak Belur, Adesanya Pertahankan Tahta
Hal ini sempat membuat agen sang petarung Marquel Martin murka.
"Ini kejutan besar bagi kami," tutur Martin kepada ESPN. "Melihat sejarah divisi ini, menyiapkan pertarungan interim secepat itu memang sangat mengejutkan."
"Francis baru kembali ke AS untuk menyiapkan latihan dan ia baru menjadi juara tiga bulan lalu."
"Kami tak yakin alasan di balik ini. Namun, pada akhirnya semua keputusan berada di tangan UFC."
Akan tetapi, Ngannou dan Martin sendiri menggunakan media sosial untuk mempertahankan posisi mereka dan terus mempertanyakan duel interim tersebut.
Mereka mengatakan Ngannou sebenarnya siap untuk bertarung pada September tetapi tak pernah ditawari duel tersebut secara langsung oleh UFC.
Menanggapi hal ini, Gane merasakan kepedihan sang juara. Akan tetapi, ia tak perlu kesal berlebih karena status juara dunia tetap milik Ngannou.
"Ya, saya bisa merasakan perasaannya. Namun, saya ingin bilang: 'Jangan sedih bung, ini hanya untuk gelar interim. Anda tetap sang juara divisi ini'," ujarnya.
"Jangan khawatir, sang juara masih Francis. Laga nanti hanya sebuah 'semifinal'."
Gane pun mengatakan Ngannou dan manajernya tak perlu sesumbar di media sosial seperti yang mereka telah lakukan walau ia mengerti rasa frustrasi mereka.
"Saya bisa mengerti perasaan mereka. Namun, bagi saya manajernya tak perlu berbicara seperti itu. Saya bisa mengerti," ujar pria berusia 31 tahun ini lagi.
"Namun, ia tetap sang juara. Francis Ngannou adalah sang juara dunia."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.