KOMPAS.com - Gabungan dari berbagai jenis olahraga yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi jalan, lari, lempar, dan lompat disebut atletik.
Atletik mempunyai reputasi sebagai induk dari berbagai cabang olahraga yang kita kenal di era modern.
Cabang olahraga atletik pertama kali dikenalkan di negara Yunani, berupa adu lari berjarak hampir 200 meter dari satu ujung stadion menuju yang lain.
Perlombaan lari ini mengawali lahirnya ajang olahraga terorganisasi yang lantas berkembang menjadi sebuah kompetisi.
Sumber sejarah lain menyebutkan, kegiatan olahraga serupa juga telah dikenal di belahan kawasan Eropa lainnya yakni Skotlandia dan Irlandia.
Baca juga: Profil 2 Atlet Atletik Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020
Nantinya, perlombaan tersebut berkembang menjadi sebuah kejuaraan rutin yang kali pertama digelar di Shropshire, Inggris pada 1840.
Hingga akhirnya atletik mendapat sorotan utama pada 1896 di Athena, ketika menjadi cabang olahraga utama saat pesta olahraga dunia atau Olimpiade era modern bergulir.
Induk olahraga atletik tingkat internasional sendiri belum terbentuk hingga usainya gelaran Olimpiade 1912 di Stockholm, Swedia.
Gagasan mengenai pembentukan wadah bagi cabang olahraga atletik ketika itu, membuahkan kelahiran Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF).
Baca juga: Mengapa Atletik Disebut Mother of Sport?
Organisasi tersebut kemudian berganti nama menjadi Asosiasi Federasi Atletik Internasional pada 2001 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.