Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Guard of Honour, Simbol Penghormatan untuk Sang Juara

Kompas.com - 10/05/2021, 12:00 WIB
Ervan Yudhi Tri Atmoko

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah sikap berkelas dilakukan oleh skuad Sampdoria ketika bertamu ke markas sang juara Serie A 2020-2021, Inter Milan, pada laga pekan ke-35 kompetisi teratas Liga Italia, Sabtu (8/5/2021) malam WIB.

Sebelum sepak mula, skuad Sampdoria termasuk sang pelatih, Claudio Ranieri, berbaris di pinggir lapangan untuk memberikan guard of honour kepada Inter Milan.

Ranieri dan anak asuhnya membentuk dua baris lalu bertepuk tangan ketika para pemain Inter berjalan memasuki lapangan.

Skuad Sampdoria melakukan guard of honour sebagai bentuk penghormatan kepada Inter Milan yang sukses meraih scudetto Serie A 2020-2021.

Seusai pertandingan yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Inter Milan tersebut, Ranieri mengaku bahwa ide guard of honour berasal darinya.

Baca juga: Apa Itu Player Escort dalam Sepak Bola?

"Saya memberi tahu (Fabio) Quagliarella dan para pemain bahwa akan lebih baik melakukan apa yang mereka lakukan di Inggris, dan mereka segera setuju dengan saya," ungkap Ranieri, dikutip Football Italia.

Maksud perkataan Ranieri adalah ia pernah mendapatkan perlakuan serupa yakni guard of honour dari tim lawan ketika ia membawa Leicester City menjuarai Liga Inggris pada musim 2015-2016 lalu.

"Inilah olahraga. Saya percaya (semangat) olahraga harus ada dalam gerakan kecil ini, terutama untuk tim yang menang dengan empat putaran sisa. Kami mengalaminya di Leicester, menerima guard of honour di Chelsea pada pertandingan berikutnya," tutur Ranieri.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah guard of honour di dunia sepak bola?

Mengutip Sky Sports, guard of honour adalah suatu sikap di mana seseorang atau sekelompok orang berbaris untuk memberi selamat kepada orang lain atas suatu pencapaian.

Baca juga: Kenapa Liga Singapura, Filipina, dan Australia Tidak Ada Degradasi?

Satu tim memberikan guard of honour kepada tim lain sudah terjadi sejak 1955 ketika Manchester United melakukannya untuk sang juara musim tersebut, Chelsea.

Man United kemudian melanjutkan tradisi memberikan guard of honour pada 1991 saat bersua tim juara liga, Arsenal, di Stadion Highbury.

Adapun, Manchester United memiliki sejarah untuk menghormati lawan yang menjadi juara seperti yang mereka lakukan kepada Chelsea pada 2005.

Sebagai balasannya, Chelsea melakukan hal yang sama untuk Manchester United dua tahun kemudian, saat Setan Merah menjadi juara Liga Inggris.

Pada dasarnya, guard of honour adalah sebuah bentuk penghormatan. Hal ini biasa dilakukan kepada tim juara Premier League.

Baca juga: Apa Itu Doping dalam Olahraga?

Namun, melakukan guard of honour tidak menjadi kewajiban bagi suatu tim saat menghadapi tim juara liga. Hal ini biasanya sudah disepakati oleh kedua tim sebelum bertanding.

Otoritas sepak bola mana pun juga tidak bisa memaksa pemain untuk melakukannya.

Kini, guard of honour tidak hanya identik dengan sepak bola Inggris. Bahkan Barcelona pernah melakukannya untuk menghormati pencapaian sang rival abadi, Real Madrid.

Beberapa momen guard of honour pun menjadi sebuah pemandangan ikonik, salah satunya ketika Arsenal menjamu sang juara Premier League 2012-2013, Manchester United, di Stadion Emirates.

Saat itu, Arsenal memberikan penghormatan kepada sang mantan yang ikut mengantar Man United menjuarai Premier League, Robin van Persie. Momen ini disebut-sebut sebagai guard of honour paling terkenal dalam sejarah Liga Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com