Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Guard of Honour, Simbol Penghormatan untuk Sang Juara

KOMPAS.com - Sebuah sikap berkelas dilakukan oleh skuad Sampdoria ketika bertamu ke markas sang juara Serie A 2020-2021, Inter Milan, pada laga pekan ke-35 kompetisi teratas Liga Italia, Sabtu (8/5/2021) malam WIB.

Sebelum sepak mula, skuad Sampdoria termasuk sang pelatih, Claudio Ranieri, berbaris di pinggir lapangan untuk memberikan guard of honour kepada Inter Milan.

Ranieri dan anak asuhnya membentuk dua baris lalu bertepuk tangan ketika para pemain Inter berjalan memasuki lapangan.

Skuad Sampdoria melakukan guard of honour sebagai bentuk penghormatan kepada Inter Milan yang sukses meraih scudetto Serie A 2020-2021.

Seusai pertandingan yang berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Inter Milan tersebut, Ranieri mengaku bahwa ide guard of honour berasal darinya.

"Saya memberi tahu (Fabio) Quagliarella dan para pemain bahwa akan lebih baik melakukan apa yang mereka lakukan di Inggris, dan mereka segera setuju dengan saya," ungkap Ranieri, dikutip Football Italia.

Maksud perkataan Ranieri adalah ia pernah mendapatkan perlakuan serupa yakni guard of honour dari tim lawan ketika ia membawa Leicester City menjuarai Liga Inggris pada musim 2015-2016 lalu.

"Inilah olahraga. Saya percaya (semangat) olahraga harus ada dalam gerakan kecil ini, terutama untuk tim yang menang dengan empat putaran sisa. Kami mengalaminya di Leicester, menerima guard of honour di Chelsea pada pertandingan berikutnya," tutur Ranieri.

Lantas bagaimana sebenarnya sejarah guard of honour di dunia sepak bola?

Mengutip Sky Sports, guard of honour adalah suatu sikap di mana seseorang atau sekelompok orang berbaris untuk memberi selamat kepada orang lain atas suatu pencapaian.

Satu tim memberikan guard of honour kepada tim lain sudah terjadi sejak 1955 ketika Manchester United melakukannya untuk sang juara musim tersebut, Chelsea.

Man United kemudian melanjutkan tradisi memberikan guard of honour pada 1991 saat bersua tim juara liga, Arsenal, di Stadion Highbury.

Adapun, Manchester United memiliki sejarah untuk menghormati lawan yang menjadi juara seperti yang mereka lakukan kepada Chelsea pada 2005.

Sebagai balasannya, Chelsea melakukan hal yang sama untuk Manchester United dua tahun kemudian, saat Setan Merah menjadi juara Liga Inggris.

Pada dasarnya, guard of honour adalah sebuah bentuk penghormatan. Hal ini biasa dilakukan kepada tim juara Premier League.

Namun, melakukan guard of honour tidak menjadi kewajiban bagi suatu tim saat menghadapi tim juara liga. Hal ini biasanya sudah disepakati oleh kedua tim sebelum bertanding.

Otoritas sepak bola mana pun juga tidak bisa memaksa pemain untuk melakukannya.

Beberapa momen guard of honour pun menjadi sebuah pemandangan ikonik, salah satunya ketika Arsenal menjamu sang juara Premier League 2012-2013, Manchester United, di Stadion Emirates.

Saat itu, Arsenal memberikan penghormatan kepada sang mantan yang ikut mengantar Man United menjuarai Premier League, Robin van Persie. Momen ini disebut-sebut sebagai guard of honour paling terkenal dalam sejarah Liga Inggris.

https://www.kompas.com/sports/read/2021/05/10/12000038/sejarah-guard-of-honour-simbol-penghormatan-untuk-sang-juara

Terkini Lainnya

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Indonesia vs Irak: Dukungan Ali Jasim untuk Garuda Muda agar Tampil di Olimpiade

Timnas Indonesia
Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Piala Asia U23, Saat Shin Tae-yong Masih Pertanyakan Kinerja Wasit…

Timnas Indonesia
Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Piala Asia U23 2024: STY Apresiasi Timnas Indonesia, Sebut Garuda Maju Drastis

Timnas Indonesia
Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Hasil Chelsea Vs Tottenham 2-0: The Blues Berjaya, Postecoglou Meradang

Liga Inggris
Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Hasil Roma Vs Leverkusen 0-2: Dongeng Alonso Berlanjut, 47 Laga Tanpa Kalah!

Liga Lain
Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan 'Burnout' Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Shin Tae-yong soal Kedalaman Skuad Garuda dan "Burnout" Pemain Jelang Laga Kontra Guinea

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Jadwal Timnas Indonesia Vs Guinea, Berjuang untuk Olimpiade

Timnas Indonesia
Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Skenario Timnas Indonesia ke Olimpiade, Satu Jalan Terakhir Garuda

Timnas Indonesia
Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Kata Jonatan soal Hadapi Korea Selatan di Perempat Final Piala Thomas 2024

Badminton
Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Hasil Indonesia Vs Irak: Kalah 1-2, Garuda Muda ke Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Live Indonesia Vs Irak: Kebobolan, Garuda Tertinggal di Extra Time

Timnas Indonesia
Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Hasil Indonesia Vs Irak 1-1, Laga Berlanjut ke Extra Time

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Live Indonesia Vs Irak: Nathan Bikin Penyelamatan Krusial, Skor Masih Imbang

Timnas Indonesia
Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Live Indonesia Vs Irak 1-1: Marselino Mengancam, Lemparan Arhan Diantisipasi

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Indonesia Vs Irak: Gol Ivar Jenner Dibalas, Babak Pertama Tuntas 1-1

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke