KOMPAS.com - Pegolf wanita Indonesia kelahiran Amerika Serikat, Laura Seca Widyatmodjo, sadar betul dengan kondisi lingkungan di sekitarnya.
Aktivitas yang biasa dilakukan di lapangan golf nan asri tak membutakan matanya untuk melihat keadaan lain.
Laura Seca menyadari adanya ketimpangan masalah sampah yang masih menjadi budaya buruk di Indonesia.
Sehingga, putri kedua pasangan Ben Widyatmodjo dan Vivian Secakusuma tergerak untuk melakukan yang berdampak positif dalam pengelolaan sampah di Tanah Air.
Baca juga: Turnamen Golf Antar Alumni SMA se-Jakarta Siap Digelar
Bagi Laura, anak muda harus memiliki peran utama dalam membawa perubahan, termasuk mengubah paradigma berpikir masyarakat mengenai sampah, khususnya di Indonesia.
"Sebagai remaja, ya, memang benar saya peduli dengan lingkungan. Sebagai pegolf, saya pernah bermain di banyak lapangan lapangan golf yang indah di seluruh dunia," kata Laura dalam press release yang diterima Kompas.com.
"Ironisnya, di antara hamparan hijau asri hamparan rumput dan tanaman di lapangan golf, saya justru melihat adanya sampah di beberapa ada aliran sungai atau saluran air atau danau," ujarnya melanjutkan.
Akibatnya, masih kata Laura, warna air yang harusnya biru jernih, menjadi coklat.
Baca juga: Piala Menparekraf, Indonesian Corporate Golf Series Championship Segera Digelar
"Menumpuknya sampah telah merusak keindahan dan kenyamanan lingkungan serta merupakan penyebab polusi udara. Sebagai anak muda, saya tergerak, saya ingin membantu mencari solusi."
"Hal yang paling sederhana yang saya lakukan adalah mengontrol, mengurangi sampah yang saya hasilkan dalam sehari," ujar wanita kelahiran 12 Mei 2004 tersebut.
Langkah lain yang Laura Seca lakukan untuk pengelolaan sampah adalah menggalang dana dalam Gerakan Junior Golfers A Cause.
Tujuan Gerakan Junior Golfers For A Cause adalah melakukan kegiatan sosial berupa pengumpulan donasi untuk disumbangkan ke organisasi yang bergerak di konservasi atau edukasi lingkungan hidup.
Cara mereka mengumpulkan donasi ini cukup unik, yaitu dengan melakukan juggling golf ball untuk setiap seribu rupiah yang masuk.
Saat dihubungi pada Sabtu (10/4) lalu, Laura menjelaskan bahwa kegiatan ini telah dilakukan sejak 25 Maret lalu, dan akan berlangsung hingga 30 April 2021 dan saat ini donasi yang sudah terkumpul adalah sekitar Rp 6,5 juta.
Baca juga: Usai Vaksinasi, PGI Gelar 2 Agenda Golf
Artinya, Laura dan teman-temannya sudah memantulkan bola golf sebanyak 6500 kali.