"Conor McGregor adalah Muhammad Ali dari UFC"

KOMPAS.com - Conor McGregor dianggap memiliki kemampuan menyerupai legenda tinju Amerika Serikat, Muhammad Ali.

Hal itu diungkapkan oleh legenda tinju Republik Irlandia dan juga pelatih Conor McGregor, Phil Sutcliffe.

Phil Sutcliffe menilai Conor McGregor sangat mirip dengan Muhammad Ali karena memiliki kemampuan menghindari dan membaca serangan lawan dengan tenang.

"Conor McGregor adalah Muhammad Ali dari UFC," kata Phil Sutcliffe dikutip dari situs Marca, Selasa (29/12/2020).

"Hal itu bisa dilihat dari cara Conor McGregor menghindari dan membaca serangan lawan. Dia bisa menghindari serangan dengan menggerakkan tubuh dan kepalanya," ujar Phil Sutcliffe.

"Etos kerja Conor McGregor sangat luar biasa. Dia seperti sebuah mesin di film kartun. Tubuh McGregor adalah mesin," tuturnya. 

Baca juga: Khabib Vs McGregor Jilid II Diyakini Akan Jadi Duel Fenomenal UFC

Phil Sutcliffe bisa dikatakan salah satu sosok yang berjasa dalam perjalanan karier MMA Conor McGregor hingga saat ini.

Sebab, Phil Sutcliffe adalah orang pertama yang mengenalkan dan mengajari McGregor tinju.

McGregor menghabiskan masa mudanya dari usia 12 hingga 17 tahun dengan berlatih tinju bersama Phil Sutcliffe di Crumlin Boxing Club.

Setelah itu, keduanya terpisah cukup lama saat McGregor memutuskan untuk melanjutkan kariernya sebagai atlet MMA hingga saat ini.

Kedua sosok asal Republik Irlandia itu pada akhirnya kembali berhubungan sebagai pelatih dan anak asuh tahun lalu.

McGregor meminta Sutcliffe untuk kembali menjadi pelatih tinjunya beberapa bulan sebelum menghadapi Donald Cerrone (UFC 246) pada Januari 2020.

Terkini, Sutcliffe juga menjadi bagian dari tim pelatih McGregor untuk persiapan menghadapi Dustin Poirier pada 23 Januari 2021.

Duel Conor McGregor vs Dustin Poirier merupakan tajuk utama dari UFC 257 yang akan dihelat di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Baca juga: Perang Kata dengan McGregor, Manajer Khabib: Saya Punya Pasukan!

Dikutip dari situs MMA Fighting, Conor McGregor meminta Phil Sutcliffe kembali menjadi pelatih untuk memperkuat teknik striking-nya (pukulan, sikutan, dan tendangan).