Pada pagi harinya, sekitar pukul 11:30, psikolog sekaligus psikiater pribadi Maradona menghampiri dan masuk ke kamarnya.
Ia berupaya berbicara dan membangunkan sang legenda yang tampak masih tertidur pulas.
Namun, Maradona tak merespon. Sang psikiater pun memanggil keponakan dan asisten pribadinya.
Baca juga: Diego Maradona Meninggal, Hanya Satu Lampu Menyala di Markas Boca Juniors
Mereka pun tak bisa membangunkan sang legenda sehingga memanggil sang perawat.
Sang perawat bersama psikiater berupaya melakukan nafas buatan dan CPR (Cardiopulmonary recovery) terhadap Maradona tapi tak berhasil.
Pada titik tersebut, mereka memanggil ambulans dari beberapa rumah sakit berbeda dan sempat meminta dokter dari penjaga perumahan tersebut.
Tak lama kemudian, seorang ahli bedah datang dan melanjutkan manuver CPR tadi.
Ambulans datang tak lama kemudian. Maradona bahkan sempat disuntik adrenaline dan atropine tetapi nyawanya tak terselamatkan.
Pada akhirnya, ada sembilan ambulans yang datang ke lokasi kejadian.
Penyelidikan dan pengambilan kesaksian ini merupakan tindakan formal setiap kali terjadi kematian di luar rumah sakit dan tak ada dokter di lokasi untuk menetapkan penyebab pasti kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.