KOMPAS.com - Petarung UFC asal Rusia, Khabib Nurmagomedov, menyindir pihak penganut teori konspirasi bahwa Covid-19 hanya rekayasa.
Khabib Nurmagomedov telah melihat banyak kejadian tentang betapa menyeramkannya virus corona.
Khabib Nurmagomedov juga melihat banyak anggota keluarga, termasuk ayahnya, Abdulmanap Nurmagomedov, terinfeksi oleh virus corona.
Setelah melihat dampak yang dirasakan, ternyata masih ada beberapa pihak tidak percaya bahwa COVID-19 itu ada.
Perdebatan mengenai keberadaan virus dengan nama lain SARS-CoV-2 itu memang sering dibahas.
Keberadaan virus tersebut telah mengakibatkan beberapa negara memberlakukan kebijakan lockdown atau penguncian wilayah.
Selain itu, berbagai negara juga mengalami krisis ekonomi akibat adanya virus corona.
Kini, perdebatan mengenai keberadan corona muncul di laman komentar akun Instagram Nurmagomedov.
Petarung berjuluk The Eagle itu lalu menyerang kepada pihak yang mengklaim corona hanya tipuan.
"Di desa saya, lebih dari 500 orang jatuh sakit pneumonia sekaligus. 11 orang meninggal dan lusinan orang di rumah sakit dari desa saya," tutur Nurmagomedov dilansir BolaSport.com dari Essentially Sports.
"Di desa tetangga, 14 orang meninggal pada malam hari dan tidak ada cukup waktu untuk mengubur mereka."
"Maaf, saya tidak sepintar Anda," katanya menutup komentar.
Sebelum ini, Nurmagomedov baru saja membuka mulut terkait kondisi kesehatan ayahnya.
Baca juga: Ayah Khabib Nurmagomedov Kembali Koma, Vladimir Putin Turun Tangan
Berbicara dalam bahasa Rusia, petarung berusia 31 tahun ini mengatakan ayahnya Abdulmanap Nurmagomedov dinyatakan positif mengidap virus corona.
"Virus ini sangat serius mengganggu kinerja jantungnya, sejak ia menjalani operasi jantung setahun yang lalu," tutur Khabib dari MMA Fighting.