Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Jordan 1, Sepatu Musim Debut Michael Jordan Terlelang Rp 8,3 M

Kompas.com - 19/05/2020, 12:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Eris Eka Jaya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Nike Air Jordan 1, sepatu yang dipakai Michael Jordan pada musim debut di NBA (1974-1985), laku terlelang Rp 8,3 miliar.

Nike Air Jordan 1 dan beberapa koleksi bersejarah Michael Jordan dilelang bersamaan dengan peluncuran serial dokumenter The Last Dance, Minggu (19/4/2020).

The Last Dance merupakan serial 10 episode yang bercerita tentang perjalanan karier Michael Jordan bersama Chicago Bulls dengan fokus utama musim 1997-1998.

Tidak hanya itu, lelang Nike Air Jordan 1 ini juga dilakukan untuk memperingati 35 tahun kerja sama Nike dengan Michael Jordan.

Kesuksesan The Last Dance dalam meraih jumlah penonton berdampak langsung terhadap proses lelang yang dilakukan Sotheby.

Proses lelang tersebut ditutup, Minggu (17/5/2020), dengan Nike Air Jordan 1 laku 560.000 dollar Amerika Serikat.

Baca juga: Saat Mike Tyson Gertak Michael Jordan hingga Terdiam Ketakutan di Pesta

Angka itu jauh dari prediksi dengan Nike Air Jordan 1 akan laku terjual antara 100.000-150.000 dollar AS atau kira-kira Rp 1,5 miliar-Rp 2,2 miliar.

Berakhirnya proses lelang ini sekaligus membuat Nike Air Jordan 1 mencetak sejarah sebagai sepatu olahraga termahal di dunia.

Sebelumnya, rekor sepatu olahraga termahal di dunia dipegang oleh sepasang Nike Waffle Racing "Flat Moon Shoes" 1972 yang terjual Rp 6,5 miliar pada 2019.

Dikutip dari situs The Guardian, sepatu itu dijual oleh kolekor bernama Jordan Geller, seorang pendiri museum sepat Sneaker di Las Vegas, Amerika Serikat.

Dalam The Last Dance, Nike Jordan 1 juga menjadi topik yang diceritakan, terutama pada episode kelima.

Dalam episode tersebut, diceritakan bagaimana awal mula Michael Jordan bekerja sama dengan Nike.

Pada awalnya, Michael Jordan menolak bekerja sama dengan Nike yang kala itu lebih banyak menjual sepatu lari.

Michael Jordan lebih ingin menanda tangani kontrak dengan Converse karena sangat tertarik dengan model Chuck Taylor.

Baca juga: Alasan Michael Jordan Absen di Dream Team II

Selain itu, Converse juga menjadi brand sepatu resmi NBA yang saat itu sudah menggandeng banyak bintang, seperti Larry Bird dan Magic Johnson.

Ide kerja sama dengan Nike muncul dari kepala agen Michael Jordan saat itu, David Falk.

David Falk saat itu melihat peluang dan ingin menjadikan Michael Jordan tidak hanya dikenal sebagai pebasket hebat, tetapi juga ikon olahraga dunia.

David Falk dalam film The Last Dance mengaku sempat kesulitan membujuk Michael Jordan bekerja sama dengan Nike.

Semua itu berubah ketika Michael Jordan secara tidak langsung dipaksa oleh ibunya.

"Ibu saya saat itu berkata 'Jordan, dengarkan ibu, suka atau tidak suka, kamu akan pergi dan menanda tangani kontrak dengan Nike," kata Jordan dikutip dalam The Last Dance.

"Ibu membuat saya terpaksa pergi dan bekerja sama dengan Nike," tutur Jordan menambahkan.

Pada akhirnya, Jordan yang saat itu masih menjadi debutan di NBA bekerja sama dengan Nike dengan kontrak awal 250.000 dollar AS.

David Falk menyebut kontrak itu adalah salah satu kunci Michael Jordan sukses menjadi ikon olahraga dunia sampai saat ini.

Baca juga: Sejarah Panjang Michael Jordan dan Dunia Judi di The Last Dance

Nike Air Jordan 1 dengan warna kombinasi merah, hitam, dan putih adalah pertama yang dirancang khusus untuk pemain dalam sejarah NBA.

"Nike saat itu berekspektasi penjualan pertama Nike Air Jordan 1 menghasilkan tiga juta dollar AS," kata David Falk dalam The Last Dance.

"Dalam setahun, kami ternyata berhasil menghasilkan 126 juta dollar AS," tutur David Falk menambahkan.

Kisah kedua Nike Air Jordan 1 yang diceritakan dalam The Last Dance adalah saat Michael Jordan kembali memakai sepatu itu pada 8 Maret 1998.

Momen itu terjadi ketika Chicago Bulls bertandang ke markas New York Nicks, Madison Square Garden, pada laga musim reguler.

Rumor akan pensiun pada akhir musim 1997-1998 membuat Michael Jordan kembali memakai Nike Air Jordan 1 pada laga tersebut.

Pasalnya, MSG adalah tempat favorit Michael Jordan sepanjang kariernya sebagai pebasket profesional.

Kembali menggunakan Nike Air Jordan 1 adalah cara Michael Jordan menikmati dan menghormati pertandingan terakhirnya di tempat favoritnya.

Baca juga: Alasan Bola Mata Michael Jordan Berwarna Kuning di The Last Dance

Mengenang laga itu, Michael Jordan mengaku sangat kesakitan karena ukuran Nike Air Jordan 1 yang dia pakai terlalu kecil.

"Saat jeda pertandingan, kaki saya berdarah. Namun, saya bermain bagus pada laga itu dan tidak ingin melepas sepatu itu," ujar Michael Jordan dalam The Last Dance.

Pada laga terakhirnya di MSG, Michael Jordan tampil fantastis dengan mencetak 42 poin dan membantu Bulls menang atas Knicks 102-89.

Kisah dalam serial The Last Dance ini dinilai sebagai penyebab sepatu Nike Air Jordan 1 bertanda tangan Michael Jordan laku terlelang sampai Rp 8,3 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com