Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Klub Malaysia Ungkap Faktor Timnas Indonesia "Kehilangan" Striker Lokal

Kompas.com - 16/05/2020, 18:00 WIB
Mochamad Sadheli

Penulis

KOMPAS.com - Semenjak adanya program naturalisasi di tubuh timnas Indonesia, posisi striker lokal sedikit tergeser.

Timnas Indonesia banyak memakai jasa "instan" untuk mengisi lini depan. Seperti halnya Alberto Goncalves, Ilija Spasojevic, hinnga Stefano Lilipaly.

Naturalisasi bukanlah cara yang salah. Hanya, tanpa adanya upaya PSSI maupun stakeholder terkait, posisi striker lokal tentu kian menghilang.

Hampir dari setiap laga timnas Indonesia, khususnya senior, lebih sering menggunakan nama-nama pemain naturalisasi untuk posisi penyerang.

Baca juga: Bagus Kahfi hingga Dedik Setiawan, Para Mutiara di Timnas Indonesia

Di sisi lain, striker lokal juga belum mampu menjawab kepercayaan pelatih maupun pencinta sepak bola Tanah Air untuk menjebol gawang lawan atau sekadar mendapat tempat di skuad utama.

Hal tersebut nyatanya juga diakui oleh mantan penyerang andalan timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto.

Pria kelahiran Kabupaten Magelang tersebut saat ini menjadi pelatih klub asal Malaysia, Sabah FA, yang berkompetisi di liga kasta tertinggi Negeri Jiran.

Kurniawan menyebut keberadaan penyerang lokal di tubuh timnas Indonesia mulai tersingkir.

Baca juga: Eks Pemain Timnas Brasil Klaim Lebih Berbakat daripada Messi dan Ronaldo

"Memang regenerasi striker lokal sangat minim, banyak faktor juga," kata Kurniawan Dwi Yulianto di akun YouTube Tabloid Bola tahun 2018 lalu.

"Tren sepak bola sekarang kan menggunakan satu striker, di mana biasanya klub-klub itu memakai slotnya dipakai oleh pemain asing."

"Jadi, striker-striker muda kita minim banget jam terbangnya," terang dia.

Selain itu, penggunaan skema satu penyerang tersebut memaksa sang striker mampu untuk menahan bola dan menunggu rekan di second line datang.

Sayangnya, kriteria penyerang tersebut masih belum banyak di Indonesia. Sebaliknya, pemain Tanah Air lebih banyak mengutamakan kecepatan.

Baca juga: Kesempatan Timnas Indonesia Hadapi Luiz Felipe Scolari Batal Terwujud

Bagi Kurniawan, potensi pemain junior berbakat di Indonesia selalu ada, bahkan banyak. Akan tetapi, ketika menginjak usia senior, nasib mereka berbeda karena sedikit jam terbang.

"Saya bilang sih talenta Indonesia tidak pernah habis. Cuma, permasalahannya adalah kita bisa nggak sih me-maintaince anak-anak ini sampai ke level senior."

"Sorry to say kayak misal jamannya tim juara Indra Sjafri, kita sempat berharap banyak sama striker Muchlis Hadi Ning."

"Tapi, mungkin karena minimnya jam terbang di klub, agak mulai hilang namanya. Ini kan sayang."

Sebagai solusi, lanjut Kurniawan, perlu adanya kompetisi reguler kategori usia selama satu musim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming PSG Vs Dortmund, Kickoff 02.00 WIB

Liga Champions
DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

DXI Community Camp, Rumah Komunitas Pencinta Olahraga Ekstrem Jalin Relasi

Sports
Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Perjalanan Berliku Persija di Liga 1, Thomas Doll Ungkap Penyebabnya

Liga Indonesia
Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Eks Juventus Ingin Juara di Persib, Tak Sabar Tampil di Championship Series

Liga Indonesia
Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Persija Putuskan Absen, PSM Ikut ASEAN Club Championship 2024-2025

Liga Indonesia
Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Seputar Stade Leo Lagrange yang Dikritik STY: Saksi Gol Historis, Tersebar di Penjuru Perancis

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Indonesia Vs Guinea: Amunisi Baru Garuda Tiba di Paris, Yakin ke Olimpiade

Timnas Indonesia
5 Momen 'Buzzer Beater' Historis di Playoff NBA

5 Momen "Buzzer Beater" Historis di Playoff NBA

Sports
Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih 'Panas' dari Sang Gajah...

Indonesia Vs Guinea, Saat Garuda Lebih "Panas" dari Sang Gajah...

Timnas Indonesia
Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Piala Asia U17 Putri 2024: Claudia Scheunemann dkk Tingkatkan Kecepatan

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Indonesia Vs Guinea: Tantangan Persiapan 72 Jam

Timnas Indonesia
Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Persib Tatap Championship Series, Gim Internal untuk Jaga Kebugaran

Liga Indonesia
PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

PSG Vs Dortmund: Enrique Tebar Ancaman, Ingin Cetak 2 Gol dalam 3 Detik

Liga Champions
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Indonesia Vs Guinea: Garuda Muda Terus Bersiap di Tengah Kelelahan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com