KOMPAS.com - Jumlah pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri tak lebih dari jumlah jari satu tangan.
Hanya ada dua yang saat ini aktif tercatat sebagai pemain klub dari luar negeri. Mereka adalah Egy Maulana Vikri dan Rudolof Yanto Basna.
Keduanya merupakan pemain timnas Indonesia. Egy bermain untuk klub Polandia, Lechia Gdansk, sementara Yanto Basna berseragam tim Thailand, PT Prachuap FC.
Super agen asal Indonesia, Gabriel Budi Liminto, menyebut faktor mental dan kualitas menjadi alasan sulitnya pemain Indonesia tembus pasar luar negeri.
Baca juga: Timnas Indonesia Pernah Punya Kapten yang Ditahan oleh Soeharto
Soal faktor mental, karakter pemain Indonesia dengan pemain luar negeri tentu berbeda.
Akan tetapi, secara garis besar memiliki benang merah yang sama dalam kacamata psikologi.
Konselor olahraga, Dianita Iuschinta mengatakan, ada faktor penting lainnya yang harus dimiliki pemain Indonesia jika benar-benar ingin berkiprah di luar negeri.
"Satu lagi yang penting dimiliki pemain Indonesia andai betul-betul ingin berkarier di luar negeri, resiliensi," ungkap Dianita.
Resiliensi, kata Dianita, merupakan kemampuan adaptasi mengatasi kondisi krisis, mudahnya adalah tahan banting.
Baca juga: Hanya Hitungan Jari yang Berkiprah di Luar Negeri, Pemain Indonesia Jago Kandang?
Jika mengacu dalam ilmu psikologi, resiliensi berarti kemampuan mempertahankan stabilitas psikologis dalam menghadapi stres.
"Jadi ketika di sini mungkin ada banyak hal negatif yang bisa mempengaruhi mental pemain, mulai dari tunggakan gaji, jadwal bertanding yang mungkin berubah-ubah, sering mengalami kekalahan, maupun efek dicaci suporter."
"Pemain kita perlu punya kemampuan guna menghadapi hal-hal tersebut secara positif tanpa menghilangkan risiko-risiko yang ada," jelas dia.
Termasuk ketika memutuskan berkarier di luar negeri nantinya, homesick bisa menjadi salah satu kesulitan bagi pemain.
"Atau mungkin kondisi tim yang kompetitif, bahkan latihan pun seperti bertanding yang sesungguhnya," jelas perempuan yang tergabung dalam komunitas Bonek Writer Forum itu.
Baca juga: Rexy Mainaky Tegaskan Masih Jadi Pelatih Timnas Bulu Tangkis Thailand hingga 2021
Resiliensi, masih kata Dianita, membuat seseorang mampu menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi tertekan atau yang tidak menyenangkan.
"Tapi, bukan berarti tidak pernah mengalami stres. Jadi kondisi-kondisi sulit maupun menekan yang dialami mereka, dijadikan sebagai pembelajaran untuk lebih mengatur emosi agar mampu menghadapi situasi sulit."
"Ini termasuk juga tentang pola pikir dan perilaku mereka, optimis, dinamis, dan terbuka pada pengalaman-pengalaman baru," tandas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.