KOMPAS.com - CEO Real Madrid era 2009-2011, Jorge Valdano, menulis sebuah artikel terkenal bagi majalah Revista de Occidente berjudul ‘Miedo Escenico, yang berarti ‘demam panggung’ pada 1986.
Judul tersebut dikutip dari artikel milik penulis Kolombia Gabriel García Márquez tentang ketakutannya berbicara di depan umum.
Artikel dari Valdano menjelaskan bagaimana keahlian Real Madrid membalikan keadaan ala ‘remontada’, terutama di kompetisi Eropa, saat selisih gol pada leg pertama bisa dibalikkan di Stadion Bernabeu.
Sejarahnya diawali dari pertemuan dengan juara Liga Inggris Derby County pada babak 16 besar Piala Eropa 1975-1976.
Los Blancos kalah 1-4 pada leg pertama yang berlangsung di Inggris, namun secara mengejutkan menang 5-1 pada leg selanjutnya untuk memastikan kemenangan.
Baca juga: Asal-usul Paddock, Terinspirasi dari Pacuan Kuda Inggris
Pada tahun-tahun berikutnya, Celtic, Anderlecht, Borussia Monchengladbach dan Red Star Belgrade juga pernah tersingkir di Bernabéu meski sempat unggul pada leg pertama.
Asal-usul 'Miedo Escenico' muncul setelah Real Madrid kalah 0-2 dari Inter Milan pada leg pertama dalam ajang Piala UEFA 1985-1986.
Usai kekalahan tersebut, penyerang Real Madrid kala itu, yang juga rekan setim Valdano, Juanito, mengatakan kepada salah satu TV Italia “Noventa minuti en el Bernabéu son molto longo.
Juanito memberitahukan para pemain serta pendukung Inter bahwa 90 menit leg selanjutnya akan berlangsung sangat lama. Prediksi tersebut terbukti setelah Inter kalah 0-3 pada leg selanjutnya.
Menurut penjelasan dalam artikel Valdano, mentalitas tim dalam kondisi khusus dapat melebihi faktor taktik, teknis, serta logis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.