Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2020, 14:00 WIB
M. Hafidz Imaduddin,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pencak silat merupakan seni bela diri asli Indonesia.

Tepat pada 12 Desember 2019, nama Indonesia terangkat ketika pencak silat ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Terkait dengan asal-usul pencak silat, Kompas.com pernah berkesempatan mewawancarai Eddie Marzuki Nalapraya (88) pada satu hari setelah penetapan UNESCO tersebut.

Eddie Marzuki Nalapraya merupakan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984-1987 yang juga akrab disebut Bapak Pencak Silat Dunia.

Menurutnya, tradisi yang juga menjadi cabang olahraga ini berasal dari dua daerah di Indonesia yaitu Minangkabau, Sumatra Barat, dan Cimande, Jawa Barat.

"Jadi pencak silat itu berasal dari dua daerah di Indonesia, yaitu Minangkabau dan Cimande. Nah, dua daerah itu punya aliran berbeda-beda, yang Minangkabau itu mainannya kaki, kalau Cimande banyakan tangan," kata Eddie.

Baca juga: Pemerintah Indonesia Usahakan Pencak Silat Jadi Cabor Olimpiade

Meski berasal dari Minangkabau dan Cimande, Eddie menyebut pencak silat terus mengalami perkembangan karena setiap daerah memiliki aliran masing-masing.

Menurutnya, pencak silat sudah menyebar ke seluruh Nusantara sejak abad ketujuh dibuktikan dengan relief di Candi Borobudur.

"Kalau pergi ke Magelang, coba main ke Candi Borobudur, itu ada relief soal pencak silat. Maka itu, kita menang (di UNESCO)," kata Eddie.

"Jadi ketika dites dan waktu itu ada juga yang mengajukan seperti Malaysia, nah ternyata terbukti di Candi Borobudur. Itu gerakannya ada dua, satu lagi nangkap tangan, satu lagi nendang kaki," ujar Eddie menambahkan.

Sejak pencak silat pertama kali ditemukan, berbagai perguruan kemudian terus menjamur di berbagai daerah di Indonesia.

Pada 1903, berdiri Perguruan Setia Hati (PSH) dan lalu disusul Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) tahun 1922.

Pada tahun yang sama dengan berdirinya PSHT, kedua aliran pencak silat yaitu Minangkabau dan Cimande lalu bersatu mendirikan Perhimpunan Pencak Silat Indonesia (PPSI).

Baca juga: Lampung Tuan Rumah Turnamen Pencak Silat Piala Kemenpora

Singkat cerita, Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) yang menyatukan seluruh pencak silat yang ada di Nusantara berdiri pada tahun 1973.

Kepala Perpustakaan dan Museum Padepokan Pencak Silat Indonesia sekaligus guru pencak silat Cimande, Baworwulung (67), menyebut pada tahun 2019 terdapat setidaknya 550 perguruan pencak silat di seluruh Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com