KOMPAS.com - Momen Piala AFF 2010 masih teringat jelas bagi bek timnas Indonesia saat itu, Hamka Hamzah.
Begitu juga dengan pencinta sepak bola Tanah Air, timnas Indonesia saat dibesut pelatih Alfred Riedl pada gelaran Piala AFF 2010 dibilang masa kejayaan skuad Garuda "tanpa mahkota".
Seiring berjalannya waktu, momen timnas di Piala AFF tersebut kembali mencuat pada tahun 2018.
Terlebih, menyebar kabar bahwa beberapa pemain timnas Indonesia mendapat uang suap agar tak bermain maksimal sehingga Garuda kalah.
Hamka Hamzah tentu angkat bicara tentang hal tersebut.
Baca juga: Makna di Balik Motif Jersey Anyar Timnas Indonesia
"Kalau ada orang yang bilang kita nggak mau juara, waduh tuh, dosanya bisa dibawa sampai mati," kata Hamka Hamzah saat berbincang dengan Rian D'Massiv di YouTube.
"Mulai dari Ketua PSSI, sampai bawah-bawah, semua pengen juara, tanpa terkecuali."
"Maka orang bilang 'kan dapat duit (suap) segini'," jelas bek bernomor 23 itu kepada Rian di akun YouTube Rian Ekky Pradipta yang tayang pada 8 April 2020.
Padahal, lanjut dia, bonus pemain jika juara Piala AFF 2010 berkali-kali lipat dari jumlah dugaan suap.
"Kita itu, seorang (pemain) bonusnya bisa sampai 1 miliar lebih. Itu bonus hanya dari pengurus, belum lagi dari presiden atau dari hamba-hamba Tuhan pencinta sepak bola."
Baca juga: Shin Tae-yong Ungkap Keinginannya pada Pemain Timnas Indonesia
"Jadi uang (suap) segitu, yang dibicarakan orang-orang benci kesuksesan timnas, mereka pikirnya anak-anak banyak terima."
"Tapi, itu semua sudah terbantahkan," jelas bek Persita Tangerang itu.
Bagi Hamka Hamzah, tak ada uang yang pantas untuk menggantikan timnas juara Piala AFF 2010.
"Bonus yang paling berharga ya kebanggaan itu. Itu bisa dibawa sampai mati," ungkap dia.
"Juara 2010 itu ndak bisa dibeli apa-apa, ndak bisa dibeli dengan apa yang mereka kasih," terangnya.
Baca juga: Legenda Timnas Inggris Meninggal Dunia Setelah Terjangkit Covid-19