TOKYO, KOMPAS.com - Penetapan kondisi darurat nasional corona di Jepang mulai Selasa (7/4/2020) berbuntut penutupan pusat pelatihan atlet nasional.
Dewan Olahraga Jepang (JSC) sebagaimana warta kyodonews.net, hari ini, menyatakan dua pusat pelatihan atlet yang biasa digunakan menjelang Olimpiade akan ditutup.
Baca juga: Shinzo Abe Pecahkan Rekor sebagai Perdana Menteri Jepang Terlama dalam Sejarah
"Penutupan ini sejalan dengan keputusan Perdana Menteri Shinzo Abe untuk memutus perseberan corona," kata pernyataan JSC.
ANTARA FOTO/REUTERS/KYODO Warga dengan masker pelindung menjaga dari penularan virus COVID-19, mengantre secara berjarak untuk menyaksikan api Olimpiade saat tur Reli Api Olimpiade Tokyo 2020 di Fukushima, Jepang, Selasa (24/3/2020).
Dua pusat pelatihan yang ditutup adalah Pusat Pelatihan Nasional (NTC) dan Institut Jepang untuk Ilmu Keolahragaan (JISS) sejak Rabu (8/4/2020).
Kedua gedung itu terletak di Tokyo.
AFP/STR Pemain bulutangkis Jepang, Kento Momota berbicara selama konferensi pers di Tokyo pada 6 Maret 2020. - Momota mengatakan dia lagi memimpikan emas Olimpiade Tokyo pada 6 Maret tetapi tidak tahu kapan dia akan kembali beraksi setelah kecelakaan mobil yang menyebabkan dia takut kariernya sudah berakhir.
Kedua gedung itu lazim digunakan untuk para atlet olimpik dan paralimpik.
Gedung-gedung itu ditutup hingga 6 Mei 2020.
Shutterstock Logo Olimpiade Tokyo 2020
"Pada tanggal itu, atlet bisa menggunakan kembali," tulis JSC.
JSC juga meminta agar para atlet juga bersiap menghadapi kondisi darurat.
NTC dibuka pada 2008 dan menjadi pusat pelatihan atlet-atlet terbaik Jepang.
Di situ, para atlet dari berbagai cabang olahraga termasuk judo, gulat, dan bulutangkis biasa berlatih.
ANTARA FOTO/REUTERS/KYODO Tempat duduk penonton terlihat kosong saat pertandingan Spring Grand Sumo Tournament yang dilaksanakan di tempat tertutup di tengah-tengah penyebaran virus corona baru, di Osaka, barat Jepang, Minggu (8/3/2020). Kian merajalelanya virus corona (COVID-19) membuat sejumlah kawasan di berbagai belahan dunia yang selama ini dikenal ramai seketika berubah menjadi sepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.