Namun, cintanya pada balapan membuat Bernie Ecclestone tetap bertahan di dunia balap.
Ecclestone beralih ke bisnis balapan dan menjadi manajer tim. Anak didik pertamanya merupakan pebalap berbakat asal Inggris, Stuart Lewis-Evans.
Akan tetapi, Stuart Lewis-Evans tewas dalam kecelakaan pada 1958.
Satu dekade kemudian, Ecclestone kembali menjadi manajer dari pebalap Austria, Jochen Ridnt, yang juga meninggal dalam kecelakaan pada 1970.
Ridnt adalah satu-satunya pebalap dunia dalam sejarah yang memastikan gelar juara dunia F1 setelah dia meninggal.
Baca juga: Perumpamaan Benzema Seperti Mobil F1 dan Giroud Lebih Mirip Gokart Ternyata Salah...
Puncak kejayaan Ecclestone adalah ketika dia berhasil menegosiasi hak siar televisi Formula 1.
Dari hak siar tersebut, pundi-pundi uangnya terus mengalir. Efeknya, Ecclestone pun menjadi kaya.
Menggeluti dunia balap dengan kehidupan glamor, Ecclestone tentu dikelilingi oleh banyak perempuan.
Pria yang dijuluki "Napoleon" itu juga terkenal dengan sifatnya yang flamboyan. Tak heran, dia sudah tiga kali menikah di sepanjang hidupnya.
Bernie Ecclestone menikahi istri pertamanya, Ivy Bamford, pada 1952. Pasangan ini dikaruniai seorang anak perempuan yang diberi nama Deborah Ecclestone (65).
Sayang, bahtera rumah tangga Bernie Ecclestone dan Ivy Bamford hancur.
Pasangan ini berpisah ketika istri kedua Ecclestone, Slavica Ecclestone, mengandung anak pertamanya.
Baca juga: Bos Ferrari Prediksi F1 Musim Ini Bakal Berakhir Januari 2021
Ecclestone dan Slavica menikah pada 1984. Slavica merupakan seorang model dan 28 tahun lebih muda dari mantan bos F1 tersebut.
Dari pernikahan dengan Slavica, Ecclestone dikaruniai dua orang anak perempuan, Tamara (35) dan Petra (31).
Pasangan tersebut kemudian bercerai pada 2009 setelah mengarungi bahtera rumah tangga selama 23 tahun.