Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Norma Sosial berdasarkan Tingkatannya di Masyarakat

Kompas.com - 29/04/2024, 20:00 WIB
Astrid Riyani Atmaja,
Silmi Nurul Utami

Tim Redaksi

KOMPAS.com Norma sosial adalah seperangkat aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Ada beberapa tingkatan norma sosial. Apa saja tingkatan norma sosial?

Berdasarkan kekuatannya, norma sosial dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu?

  • Cara (usage)
  • Kebiasaan (folkways)
  • Tata kelakuan (mores)
  • Adat istiadat (custom)

Untuk mengetahui ciri-ciri setiap tingkatan, simaklah artikel ini!

Baca juga: Apa itu Adat Istiadat?

Cara (usage)

Dalam tingkatan norma sosial, cara atau usage adalah norma sosial dengan kekuatan yang paling lemah. Umumnya, norma ini berlaku di antara individu yang memiliki hubungan tertentu.

Pelanggaran dalam norma ini akan dianggap tidak pantas oleh individu lain yang memiliki hubungan dengan individu yang melanggar.

Namun, pelanggaran ini tidak akan terlalu dianggap janggal oleh orang asing di masyarakat.

Sanksi dari norma usage biasanya hanya berupa teguran atau celaan dari individu yang saling berhubungan dengan pelanggar.

Contoh dari norma usage adalah salim kepada anggota keluarga yang lebih tua ketika bertamu.

Baca juga: 26 Contoh Penerapan Norma dalam Kehidupan Sehari-hari

Kebiasaan (folkways)

Norma kebiasaan memiliki tingkat kekuatan yang lebih mengikat dibandingkan norma cara.

Bentuk norma yang ditunjukkan dalam kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang ulang.

Perbuatan dalam norma kebiasaan adalah perbuatan yang diterima dan diakui oleh masyarakat.

Sanksi dari pelanggaran norma kebiasaan dalah teguran dan celaan dari masyarakat.

Contoh dari norma perbuatan adalah memberikan tempat duduk kepada penumpang yang sedang hamil ketika berada di kereta.

Baca juga: Sanksi sebagai Sarana Pengendalian Sosial

Tata kelakuan (mores)

Tata kelakuan atau mores adalah kebiasaan yang dianggap sebagai norma pengatur dalam berperilaku di masyarakat. Tingkatan norma ini lebih kuat dibandingkan norma cara dan norma kebiasaan.

Tata kelakuan secara tidak langsung berperan sebagai alat pengawas terhadap individu lainnya di masyarakat dalam berperilaku.

Hal ini dilakukan agar tercipta batasan dalam berperilaku serta menjaga solidaritas masyarakat.

Norma tata kelakuan diwujudkan dalam bentuk peraturan, baik peraturan tertulis maupun tidak tertulis, yang mengikat anggotanya untuk secara mutlak mengikuti aturan tersebut.

Sanksi dari pelanggar norma tata kelakuan adalah hukuman oleh masyarakat sekitarnya. 

Baca juga: Gratifikasi: Pengertian, Kriteria dan Sanksi

Contoh dari norma tata kelakuan adalah peraturan jam masuk sekolah. Jika seorang murid terlambat, dia akan mendapatkan hukuman dari pihak sekolah.

Adat istiadat (custom)

Adat istiadat merupakan norma dengan kekuatan tingkat tertinggi di masyarakat.

Norma ini terdiri dari tata kelakuan yang kekal dan memiliki intregasi yang kuat dengan perilaku masyarakatnya.

Sanksi dari pelanggaran adat istiadat, yaitu adanya rasa bersalah oleh si pelanggar. Selain itu, pelanggar akan dikucilkan dan dikeluarkan dari komunitasnya.

Contoh dari norma adat istiadat adalah aturan cara berpakaian yang sopan dan tertutup.

Referensi:

  • Nasdian, F. T. (2015). Sosiologi Umum. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
  • Sihotang, A. P. (2008). Mengenal Sosiologi. Semarang: Semarang University Press.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com