KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar istilah "Indonesia adalah negara majemuk?" Jika pernah, apakah kamu tahu artinya?
Dilansir dari situs Kemenpora RI, negara majemuk artinya negara yang memiliki banyak suku, agama, budaya, dan bahasa daerah.
Apabila suatu negara disebut sebagai negara majemuk. Berarti negara itu kaya akan kebudayaan, suku, agama, dan bahasanya.
Tahukah kamu mengapa Indonesia sering disebut sebagai negara majemuk?
Menurut Soni Sadono dalam buku Budaya Nusantara (2023), Indonesia disebut negara majemuk karena Indonesia memiliki keanekaragaman ras, agama, budaya, dan suku.
Baca juga: Arti Penting Persatuan dalam Keberagaman Masyarakat Indonesia
Keanekaragaman di Indonesia juga mencakup keberagaman pekerjaan, pendidikan, status sosial, golongan, bahasa daerah, dan warna kulit.
Dikutip dari buku Refleksi Indonesia (2020) karya Pradikta Andi Alvat, menurut John Sydenham Furnivall, Indonesia adalah negara majemuk.
Selain perbedaan suku, agama, ras, golongan, dan budaya, negara majemuk juga berarti ada perbedaan struktur sosial serta sistem nilai.
Keduanya bersifat heterogen, dan dihasilkan oleh kemajemukan budaya, kebiasaan, ras, etnis, agama, dan suku.
Perbedaan yang ada bukanlah penghalang. Semua perbedaan ini disatukan oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Baca juga: Cara Menyikapi Keberagaman Ekonomi
Sayangnya, perbedaan atau kemajemukan ini tidak bisa diterima oleh semua golongan. Akibatnya, banyak terjadi perpecahan atau perselisihan.
Sebagai negara yang majemuk, sudah sepatutnya semua rakyat Indonesia mengutamakan persatuan dan kepentingan bersama.
Jika disimpulkan, ada dua alasan mengapa Indonesia sering disebut sebagai negara majemuk, yakni: