Aliran masuk melalui Laut Halmahera dan Laut Maluku menuju Laut Seram melalui Pintasan Lifamatola dan mengalir ke Laut Banda.
Pada jalur timur, aliran lebih banyak dipengaruhi oleh massa air dari Pasifik Selatan.
Baca juga: Energi Pasang Surut Air Laut dan Pemanfaatannya
Aliran Arlindo memiliki dinamika dan pergerakan massa air yang kompleks di kawasan tersebut. Sehingga, dapat memengaruhi karakteristik dan dinamika perairan yang dilaluinya.
Adapun pengaruh dari fenomena Arlindo antara lain:
Dalam aspek atmosfer, terjadinya aliran Arlindo dapat memengaruhi iklim global terutama iklim tropis melalui telekoneksi dan kopling laut serta atmosfer.
Arlindo akan memengaruhi variabilitas musiman kedalaman termoklin dan suhu permukaan laut.
Pengaruh tersebut mengakibatkan suhu permukaan perairan Indonesia lebih dingin dengan salinitas yang lebih tinggi sebagai pengaruh terjadinya upwelling.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Global terhadap Kehidupan
Arlindo mempunyai karateristik yang terkait dengan fenomena alam seperti fenomena El Nino dan La Nina.
Pada saat terjadinya El Nino, intensitas aliran Arlindo akan melemah, dan sebaliknya maka pada saat La Nina intensitas Arlindo akan meningkat.
Kosongnya massa air di wilayah perairan Indonesia ketika terjadi Arlindo mendorong munculnya upwelling dan meningkatkan jumlah klorofil sehingga dapat meningkatkan kesuburan perairan.
Upwelling adalah naiknya massa air dari bawah permukaan ke atas permukaan, di mana massa air tersebut memiliki temperatur rendah, salinitas tinggi, dan kaya akan nutrien.
Baca juga: Peranan Transportasi Laut dalam Perdagangan
Referensi: