KOMPAS.com - Data vektor adalah salah satu jenis data yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG).
Lewat data vektor, tiap obyek spasial direpresentasikan sebagai satu entitas yang terdiri atas informasi lokasi serta atribut.
Apa itu data vektor dalam sistem informasi geografis?
Menurut Chairul Rizal, dkk dalam buku Sistem Informasi Geografis (2023), data vektor adalah data yang digunakan untuk merepresentasikan obyek spasial dalam dunia nyata.
Longley dkk, mengartikan data vektor sebagai representasi obyek dalam sistem informasi geografis, yang terdiri dari titik, garis, dan poligon.
Baca juga: 5 Keunggulan Penggunaan Data Vektor dalam Sistem Informasi Geografis
Ketiga poin tersebut mempunyai lokasi dan atribut yang berkaitan dengan obyek spasialnya.
Dikutip dari buku Sistem Informasi Geografis dan Aplikasinya di Bidang Geografi (2021) oleh Jumadi dkk, data vektor menampilkan pola ruang dengan koordinat, sehingga dapat dimanfaatkan untuk analisis spasial.
Secara umum, data vektor merepresentasikan Bumi sebagai obyek yang memuat garis, poligon, titik, serta nodes (perpotongan dua buah garis).
Jika disimpulkan, pengertian data vektor adalah data yang merepresentasikan obyek spasial dalam dunia nyata, dengan menampilkan titik, garis, serta poligonnya.
Salah satu fungsi data vektor dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah menganalisis keakuratan posisi suatu daerah atau wilayah.
Data vektor berfungsi untuk mendefinisikan hubungan spasial dari berbagai fitur yang ada, yakni titik, garis, serta poligon.
Baca juga: 7 Kelemahan Data Vektor dalam Sistem Informasi Geografis
Fungsi data vektor lainnya, yakni digunakan secara luas dalam aplikasi atau pengolahan data SIG, seperti pembuatan peta digital atau lainnya.
Data vektor juga berfungsi untuk membuat pemetaan jaringan serta pemodelan wilayah.
Jika disimpulkan, fungsi data vektor adalah: