Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Prinsip Komunikasi Antarbudaya

Kompas.com - 02/12/2023, 01:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Ketidakpastian dan ambiguitas yang besar memerlukan upaya untuk mengurangi ketidakpastian dan untuk dapat berkomunikasi dengan lebih bermakna.

Baca juga: Apa Tujuan Mempelajari Komunikasi Antarbudaya?

Kesadaran diri dan perbedaan antarbudaya

Semakin besar perbedaan antarbudaya, maka semakin besar kesadaran diri para partisipan selama komunikasi.

Hal ini mempunyai konsekuensi positif dan negatif bagi komunikasi antarbudaya.

Konsekuensi positifnya adalah kesadaran diri tersebut dapat membuat kita lebih waspada, sehingga mencegah kita mengatakan hal-hal yang mungkin terasa tidak peka atau tidak patut.

Konsekuensi negatifnya adalah membuat kita terlalu berhati-hati, tidak spontan, serta kurang percaya diri. Komunikasi yang dibangun menjadi kaku, datar, dan tidak sukarela.

Interaksi awal dan perbedaan antarbudaya

Perbedaan antarbudaya penting dalam interaksi awal. Tetapi, tingkat kepentingan tersebut secara berangsur akan berkurang saat hubungan menjadi lebih akrab.

Perbedaan individu dalam sebuah interaksi awal merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam komunikasi antarbudaya.

Terdapat dua kemungkinan dalam sebuah interaksi awal yaitu:

  • Interaksi awal yang terjadi karena adanya perbedaan budaya akan menjadi suatu daya tarik untuk proses dan keberlanjutan komunikasi antarbudaya.
  • Terjadi masalah saat pertama kali dilakukannya komunikasi antarbudaya, sehingga menghambat komunikasi lintas budaya yang dibangun.

Adanya perbedaan budaya pada interaksi awal juga dapat menyumbangkan kesalahan persepsi kepada orang lain.

Oleh karena itu, seseorang tidak boleh cepat menyimpulkan sebuah asumsi terhadap orang lain hanya berdasarkan interaksi awal dan minimnya informasi yang diterima.

Baca juga: Pengertian dan Perbedaan Komunikasi Konteks Tinggi dan Rendah

Memaksimalkan hasil interaksi

Dalam komunikasi antarbudaya terdapat tindakan-tindakan yang berusaha memaksimalkan hasil interaksi

Adapun tiga konsekuensi yang mengisyaratkan implikasi penting bagi komunikasi antarbudaya yaitu:

  • Orang akan berinteraksi dengan orang lain yang ia perkirakan akan memberikan hasil positif.
  • Apabila memperoleh hasil yang positif maka pelaku komunikasi terus melibatkan diri dan meningkatkan komunikasi. Sebaliknya, apabila memperoleh hasil negatif maka pelaku mulai menarik diri dan mengurangi komunikasi.
  • Pelaku membuat prediksi tentang perilaku mana yang akan menghasilkan hasil positif. Pelaku kemudian melakukan apa yang menurutnya memberikan hasil positif dan berusaha tidak meakukan apa yang menurutnya akan memberikan hasil negatif.

Selain itu, kebanyakan orang berupaya memperoleh keuntungan yang lebih dari jaringan komunikasi antarbudaya yang dibangun dengan biaya yang minim.

 

Referensi:

  • Hardi, A. R., Faizah, I. H., Rahmatillah, I.,Mahendra, I. W., Amalia, L. F., Barqi, L. A. A., Salsabila, M., Maurellin dan teman-teman. (2023). Aksi Komunikasi dalam Teori dan Praktik. Mahakarya Citra Utama Group.
  • Fikki. (2020). Wawasaan Sosial Budaya: Pengantar bagi Kalangan Kesehatan. Guepedia.
  • Sjahruddin, H., Sulistiani, I., Fahrizal, M., Nurrachmah, S., Novieyana, S., Arini, D. U., Ali, H., Mamis, S., Suardhita, N., Anwar, M. (2023). Manajemen Komunikasi. Cendikia Mulia Mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com