Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Prinsip Kesantunan Berbahasa

Kompas.com - 26/11/2023, 22:00 WIB
Arfianti Wijaya,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

Contoh tuturan sebagai berikut:

Pendapat Anda menarik sekali. Saya senang dapat berdiskusi dengan Anda.”

Baca juga: 7 Prinsip Etika Komunikasi

Modesty maxim (maksim kerendahan hati)

Maksim kerendahan hati mengharapkan peserta penuturan untuk dapat bersikap rendah hati dengan mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri.

Apabila maksim kedermawanan berpusat pada orang lain, maka maksim kerendahan hati berpusat pada diri sendiri.

Contoh tuturan yaitu:

Saya masih perlu banyak belajar berbicara di depan publik. Mungkin Saya belum terpilih sebagai anggota dewan dalam pemilu kemarin karena kurang berwibawa dalam berbicara. Untuk itu, saya harap Anda dapat membantu Saya untuk meningkatkan kemampuan Saya.”

Agreement maxim (maksim kesepakatan)

Dalam maksim kesepakatan, peserta penuturan diharapkan dapat saling membina kecocokan atau kemufakatan dalam kegiatan bertutur.

Maksim kesepakatan menegaskan setiap penutur dan lawan tutur untuk memaksimalkan persetujuan di antara mereka.

Contoh tuturan yaitu:

Benar, Saya setuju dengan pendapat Anda. Namun, kita harus tetap mendengarkan pendapat peserta diskusi yang lain.”

Contoh tuturan kurang santun karena melanggar maksim kesepakatan ini adalah menjawab pertanyaan, “Pamerannya menarik, kan?” dengan jawaban, “Tidak, pamerannya sangat tidak menarik.”

Baca juga: Prinsip-prinsip Komunikasi Risiko

Sympathy maxim (maksim kesimpatian)

Dalam maksim simpati, peserta tutur diharapkan dapat memaksimalkan sikap simpati di antara pihak yang satu dengan pihak lainnya.

Maksim ini diperlukan untuk mengungkapkan suatu kesantunan karena setiap orang perlu bersimpati terhadap prestasi yang dicapai atau musibah yang dihadapi orang lain.

Maksim kesimpatian mengharuskan peserta tutur untuk dapat memaksimalkan rasa simpati dan meminimalkan rasa antipati kepada lawan tuturnya.

Contoh tuturan sebagai berikut:

Saya turut berduka atas musibah yang Anda hadapi. Saya yakin dan percaya bahwa Anda merupakan orang yang kuat dalam menghadapi cobaan seperti ini.”

 

Referensi:

  • Haerul. (2023). Model Pelatihan Reflektif Public Speaking Berbasis Kesantunan Berbahasa. Penerbit Adab.
  • Jauhari, A. (2022). Berbahasa Santun bagi Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Seval Literindo Kreasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com