Melalui karyanya tersebut, Varenius membagi ilmu geografi menjadi dua yakni geografi umum dan geografi khusus.
Geografi umum berhubungan dengan fenomena alamiah sedangkan geografi khusus mempelajari daerah atau wilayah yang sifatnya diperoleh dari hasil interaksi antara manusia dengan proses alamiah.
Baca juga: 4 Tokoh Geografi Abad Modern
Menurut Kant, sebenarnya ilmu geografi dan filsafat itu erat hubungannya. Ia percaya bahwa ilmu geografi dan antropologi (ilmu tentang manusia), dapat memberikan pengetahuan mengenai dunia.
Kant berpendapat bahwa geografi adalah ilmu yang objek studinya adalah benda-benda, hal-hal atau gejala-gejala yang tersebar dalam wilayah di permukaan Bumi
Kant juga merupakan dosen pertama di dunia yang mengajar geografi sebagai mata pelajaran di tingkat universitas. Semua gagasan tentang hakikat geografi dapat ditemukan dalam buku Physische Geographie yang ditulisnya.
Baca juga: Aspek Fisik Geografi: Pengertian dan Contohnya
Humboldt adalah orang pertama yang mendeskripsikan fenomena perubahan iklim akibat manusia, berdasarkan hasil observasi yang didapatkan ketika ia menjelajahi berbagai tempat.
Tulisan yang dibuat oleh Humboldt tentang perjalanannya sangatlah detail, hingga kemudian dipublikasikan menjadi beberapa jilid. Karya tersebut lah yang membuatnya terkenal, dan menjadi dasar ilmu geografi secara luas.
Ritter berpendaat bahwa bumi tidak hanya terbatas kepada bagian permukaan bumi yang dihuni manusia saja, melainkan juga wilayah-wilayah yang tidak dihuni manusia sejauh wilayah itu penting artinya bagi kehidupan manusia.
Ritter menerbitkan jilid pertama karyanya, Die Erdkunde. Selama hidupnya, ia berhasil mempublikasikan 19 jilid, yang terdiri lebih dari 20.000 halaman, dengan tujuan untuk menulis geografi tentang seluruh dunia.
Baca juga: Perkembangan Geografi pada Masa Pertengahan
Vidal merupakan geograf asal Perancis yang dikenal sebagai “Bapak Geografi Sosial Modern” serta pelopor teori kemungkinan atau posibilisme dalam geografi.
Vidal menegaskan bahwa lingkungan menawarkan sejumlah kemungkinan (posibilities) kepada manusia untuk hidup dan berkembang. Pada tahun 1897 melalui bukunya Le France, ia menjelaskan bahwa geografi adalah ilmu tentang keanekaragaman muka bumi atau tempat.
Tuan merupakan seorang revolusioner yang inovatif tentang ilmu geografi humanistik, ia juga merintis banyak pemikiran tentang hubungan antara geografi manusia dan filsafat, psikologi dan agama dengan cara merasakan dan memikirkan tempat dan ruang.
Ilmu ini adalah sebuah pemahaman tentang geografi manusia yang mengkaitkan manusia dengan lingkungannya dan merupakan pelopor perspektif pengalaman manusia di suatu tempat.
Baca juga: Apakah Ilmu Geografi Bisa Mempelajari tentang Perilaku Manusia?
Referensi: