Faktor itu dapat disebut sebagai faktor alel. Setiap individu diploid mendapatkan satu alel dari setiap induknya. Karena alel tersebut akan hadir berpasangan, maka akan muncul tiga kombinasi yaitu:
Setiap individu pasti akan mempunyai salah satu dari ketiga kombinasi tersebut.
Baca juga: Mekanisme Pewarisan Sifat pada Kelainan Buta Warna
Jika dua alel yang bertanggung jawab terhadap kemunculan satu sifat hadir dalam satu individu, maka dapat disimpulkan bahwa akan ada satu alel yang bersifat dominan dan satu alel yang bersifat resesif.
Di setiap perkawinan monohibrid, sifat yang muncul pada individu generasi F1 adalah akibat dari adanya faktor atau alel yang bersifat dominan.
Sifat yang tak muncul pada , namun muncul lagi pada dikontrol oleh alel resesif.
Pada proses pembentukkan gamet pasangan-pasangan alel memisah dengan acak sehingga setiap gamet akan mempunyai salah satu dari pasangan alel dengan kemungkinan yang sama.
Prinsip tersebut amat cocok dalam menjelaskan hasil perkawinana monohibrid.
Fenomena ini dikenal sebagai Hukum Mendel 1 atau hukum pemisahan alel yang sejenis.
Dalam peristiwa meiosis, sepasang alel dari satu gen yang sama akan memisah ke masing-masing sel anakan dan menjadi sel telur dan sel sperma.
Baca juga: Pewarisan Golongan Darah
Referensi: