KOMPAS.com - Myanmar secara sosial ekonomi masih tergolong negara berkembang.
Dilansir dari buku Konflik Etno Religius di Asia Tenggara (2018) oleh Abdullah Idi, Myanmar dikelilingi oleh banyak negara, tidak mengherankan jika kelompok etnik di negara ini begitu banyak jumlahnya.
Baca juga: Komoditas Ekspor dan Impor Myanmar
Wilayah Myanmar terbagi menjadi 7 negara bagian yang dinamai berdasarkan etnis mayoritas penduduknya.
Menurut Cenral Intelligence Agency (2013), kelompok etnik terbesar yang ada di Myanmar adalah etnik Burma atau Bamar yang berasal dari Sino-Tebet dan tinggal di dataran tengah Myanmar.
Etnis Burma secara mayoritas mendiami 7 wilayah di Myanmar.
Berikut nama-nama etnik yang mendiami negara Myanmar:
Baca juga: Hasil Pertanian Penduduk Negara Myanmar
Dikutip dari buku Jurnal Penelitian Politik (2007) oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), penduduk Myanmar kebanyakan beragama Buddha Theravada terutama dianut oleh kelompok-kelompok Bamar, Rakhine, Shan, Mon, dan China.
Hanya Chin dan Kayin yang beragama Kristen, dan Rohingya beragama Islam, dan hanya dalam jumlah kecil saja yang beragama Hindu ataupun animisme.
Komposisi agama penduduknya meliputi 89% Buddha, 4% Islam, sisanya Kristen dan kepercayaan lain.
Baca juga: Sistem Pemerintahan dan Penduduk di Myanmar
Mata uang yang digunakan di Myanmar adalah Kyat. Perekonomian Myanmar tampak kurang maju dengan tingkat inflasinya tertinggi ketiga di dunia yakni sekitar 15-17 persen per tahun.
Kegiatan ekspor dan impor berlangsung di bawah pengendalian kontrol kuat dari Junta Militer.
Bisa ditebak kegiatan perdagangan internasional Myanmar berada pada tingkat yang rendah, dan sebagai konskeuensi dari tingkat perdagangan internasional yang begitu dibatasi.
Itulah penjelasan mengenai nama etnik terbesar yang mendiami Myanmar, beserta nama etnis lainnya yang ada di Myanmar.
Baca juga: Myanmar, Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Punya Iklim Subtropis
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.