Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kestabilan Emosi: Pengertian, Aspek, dan Faktor yang Memengaruhinya

Kompas.com - 21/09/2023, 10:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

  • Adequasi emosi

Merupakan aspek yang berhubungan dengan respons emosi, bersifat baik, juga sehat.

Oleh karena itu, untuk memperoleh kesehatan emosi, kita tidak boleh menahan atau menghilangkan reaksi emosi yang timbul.

Sikap tenang dan dingin merupakan penyesuaian emosi yang baik. Kita perlu menciptakan reaksi emosi yang memadai atau adequasi, agar tidak merusak penyesuaian emosi.

  • Kematangan emosi

Adalah kemampuan seseorang untuk mengeluarkan reaksi emosi sesuai tingkat kepribadiannya.

Kematangan emosi tidak mempunyai batasan umur. Berarti kematangan emosi tidak bisa dilihat dari kemampuan individu menyesuaikan diri terhadap stress, kekhawatiran, atau kemarahan.

Baca juga: Mengenal Individu dengan Karakteristik Self Control

  • Kontrol emosi

Merupakan fase khusus dari kontrol diri yang sangat penting bagi tercapainya kematangan, penyesuaian, dan kesehatan mental.

Kontrol emosi, meliputi pengaturan emosi dan perasaan sesuai tuntutan lingkungan atau situasi, dan standar dalam diri individu yang berhubungan dengan nilai, cita-cita, dan prinsip.

Apabila tiga aspek kestabilan emosi itu berfungsi dengan baik, akan menghasilkan individu yang dewasa dan matang secara pikiran, mampu mengontrol emosi, terutama ketika sedang menghadapi masalah.

Faktor-faktor yang memengaruhi kestabilan emosi

Menurut Hurlock, kestabilan emosi dipengaruhi empat faktor, yakni:

  • Fisik

Individu yang sehat secara jasmani, tidak akan mudah marah atau cepat tersinggung. Mereka akan merasa nyaman dan tenteram dalam kondisi jasmani yang sehat.

Di sisi lain, individu cenderung mudah marah dan tersinggung, ketika salah satu anggota badannya kurang sehat secara medis.

Ini disebabkan karena adanya kekurangan yang dirasakan individu, dan membuat mereka kurang nyaman.

Baca juga: 6 Pengertian Efikasi Diri Menurut Ahli

  • Kondisi lingkungan

Merupakan kondisi lingkungan di mana individu berada. Lingkungan yang dapat menerima kehadiran individu, akan membuat individu stabil secara emosi.

Namun, bila lingkungannya tidak bisa menerima kehadiran individu, mereka akan merasa tertolak. Akibatnya individu merasa tidak dihargai dan diterima.

Faktor ini berkaitan dengan pengaruh lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan keluarga maupun sosial masyarakat.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com