KOMPAS.com - Laporan arus kas adalah laporan berisi jumlah kas yang diterima dan dikeluarkan perusahaan.
Dalam bahasa Inggris, laporan arus kas dikenal sebagai cash flow statement. Disusun untuk menyediakan informasi mengenai kondisi kas perusahaan.
Menurut Wibowo dan Abubakar Arif dalam buku Akuntansi Keuangan Dasar 2 (2008), berikut pengertian laporan arus kas:
"Laporan arus kas adalah laporan yang memuat informasi penerimaan dan pengeluaran kas suatu entitas dalam periode tertentu."
Adapun yang dimaksud kas sendiri adalah saldo kas dan giro yang dimiliki perusahaan.
Baca juga: Laporan Keuangan: Pengertian dan Manfaatnya
Sementara itu, dikutip dari buku Akuntansi Pendidikan (2006) oleh Indra Bastian, laporan arus kas adalah laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam suatu periode.
Dalam laporan ini, perubahan posisi kas dapat dilihat dari kegiatan operasi, pembiayaan, serta invetasi.
Contoh penerimaan kas, antara lain pendapatan tunai dan investasi pemilik. Sedangkan pengeluaran kas, misalnya pembayaran utang, beban, serta pengambilan pribadi.
Perlu diingat bahwa jumlah kas bersih yang tercantum dalam laporan arus kas harus sama dengan jumlah kas yang terpampang dalam neraca.
Ada tiga tujuan laporan arus kas, yakni:
Baca juga: Laporan Arus Kas: Tujuan, Fungsi, Penyusunan, dan Klasifikasinya
Dilansir dari situs Investopedia, fungsi laporan arus kas ialah memberi data mengenai semua arus kas, baik yang diterima maupun yang keluar.
Laporan arus kas digunakan untuk melihat bagaimana kondisi kas perusahaan dalam satu periode.
Selain itu, fungsi laporan arus kas lainnya, yakni membantu pihak-pihak tertentu dalam mengambil keputusan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.