Dalam melaksanakan pekerjaan, para pekerja harus memiliki kompetensi tinggi. Tak jarang kasus kecelakaan kerja terjadi akibat pekerja lalai ketika mengoperasikan mesin dan alat berat.
Semakin bertambahnya durasi pengalaman kerja, para pekerja semakin mengenal dan memahami bidang pekerjaan mereka, dengan demikian mereka lebih waspada dalam risiko kecelakaan kerja.
Baca juga: Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja
Faktor pekerjaan dapat menyumbang tingginya angka kecelakaan kerja. Faktor pekerjaan terdiri atas dua hal, yaitu giliran kerja (shift) dan jenis pekerjaan. Berikut penjelasannya:
Shift kerja adalah pembagian jam kerja secara bergiliran dalam satu hari. Pekerja shift biasanya kurang mampu beradaptasi akibat pergeseran waktu kerja yang konstan.
Kondisi tersebut dapat berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan kerja saat pekerja tersebut menjalankan tugasnya.
Jenis pekerjaan mempunyai pengaruh besar terhadap terjadinya kecelakaan kerja. Pekerjaan yang mengandalkan fisik semakin meningkatkan risiko kecelakaan kerja.
Faktor lingkungan yang membawa dampak kecelakaan kerja terbagi menjadi tiga, yaitu lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biologi. Berikut adalah penjelasannya:
Baca juga: Unsur Penilaian Kinerja
Lingkungan fisik terbagi menjadi dua, yaitu pencahayaan dan kebisingan.
Pencahayaan yang memadai dan sesuai dengan pekerjaan akan menghasilkan produksi yang maksimal dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.
Suara bising ditempat kerja dapat berpengaruh negatif terhadap para pekerja. Hal ini terjadi karena kebisingan akan menimbulkan gangguan komunikasi dan perasaan gelisah dalam diri para pekerja.
Lingkungan ini dapat menyebabkan risiko karena munculnya gangguan kesehatan akibat polusi dan pencemaran.
Lingkungan ini menimbulkan bahaya biologi, yaitu bahaya yang ditimbulkan oleh gangguan dari makhluk hidup seperti serangga, tumbuhan, hewan percobaan, dan lain-lain.
Referensi: