Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Tanaman cabai adalah termasuk suku terung-terungan. Tanaman cabai berbentuk perdu,dan tergolong tanaman semusim.
Tanaman cabai dapat hidup di tanah berpasir, tanah liat, atau tanah liat berpasir. Pupuk kandang dan pupuk kompos merupakan bahan organik yang disukai oleh tanaman cabai.
Tanaman cabai juga membutuhkan sinar matahari yang cukup, karena selain digunakan untuk fotosintesis juga berfungsi untuk membantu dalam menekan hama.
Kandungan zat gizi pada cabai antara lain kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C.
Baca juga: Perbedaan Sayuran yang Ditanam Tanpa Menggunakan Pestisida
Bagian tubuh tanaman cabai terdiri atas batang, daun, dan buah. Berikut penjelasannya:
Batang tanaman cabai berdiri tegak. Tingginya kira-kira 50-90 cm. Batang cabai sering diberi ajir untuk membantu menahan buah cabai yang terlalu banyak. Hal itu berguna menyangga batang tanaman cabai agar tetap dapat berdiri tegak.
Daun cabai berbentuk lonjong dan bagian ujungnya meruncing. Panjangnya kira-kira 4-10 cm, dan lebarnya kira-kira 1,5-10 cm. Cabai rawit bentuk daunnya agak bulat dan bagian ujungnya runcing.
Bentuk buah cabai umumnya memanjang berkisaran 1-10 cm. Buah cabai yang masih muda warnanya hijau dan setelah tua warnanya merah kecoklatan atau merah menyala.
Buah cabai rasanya pedas. Sebelum membentuk buah, tanaman cabai akan berbunga terlebih dahulu
Baca juga: Nama-nama Sayuran dalam Bahasa Inggris
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.