Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budaya Demokrasi: Pengertian, Jenis, Prinsip, dan Contohnya

Kompas.com - 18/01/2023, 20:00 WIB
Serafica Gischa

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Budaya demokrasi memiliki dua arti kata, yaitu budaya dan demokrasi. Budaya dapat diartikan sebagai hasil kemampuan akal manusia dalam lingkungan kehidupannya.

Sementara, demokrasi diartikan sebagai keadaan negara dengan sistem pemerintahan berada ditangan rakyat dan kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat.

Pengertian budaya demokrasi adalah sebagai pola pikir, dan sikap warga masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan juga persaudaraan antarmanusia dengan kerja sama, saling percaya, toleransi, dan kompromi.

Secara etimologi, budaya demokrasi merupakan sikap dan kegiatan manusia yang mencerminkan nilai-nilai seperti seperti contohnya menghargai, kebersamaan, kebebasan, dan peraturan.

Dapat disimpulkan bahwa, definisi budaya demokrasi adalah sebagai bentik penerapan atau aplikasi nilai-nilai dalam prinsip demokrasi.

Baca juga: Perbedaan Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Jenis-jenis budaya demokrasi

Jenis-jenis budaya demokrasi terbagi menjadi dua, yaitu berdasarkan bentuk partisipasi rakyat dan segi ideologi. Berikut penjelasannya:

Budaya demokrasi berdasarkan bentuk partisipasi rakyat

Berdasarkan bentuk partisipasi rakyat, ada tiga macam demokrasi, yaitu:

  • Demokrasi langsung

Demokrasi langsung memiliki arti sebagai suatu sistem demokrasi yang bisa melibatkan seluruh rakyat secara langsung dalam membicarakan atau menyatakan sesuatu urusan negara (pembuatan kebijakan politik).

Misalnya, referendum atau nama lainnya meminta pendapat seluruh rakyat atas persoalan-persoalan yang mendasar dalam kehidupan bernegara, pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden serta wakil-wakil rakyat yang duduk di parlemen.

  • Demokrasi tidak langsung (demokrasi perwakilan)

Demokrasi tidak langsung memiliki arti yang sebagai suatu sistem demokrasi dalam menyalurkan aspirasi rakyat melalui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR.

Dalam hal ini rakyat tidak terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan politik, tetapi didelegasikan atau melimpahkan kekuasaannya kepada orang-orang yang dipilih melalui sebuah pemilu yang bebas, jujur, dan adil.

  • Demokrasi campuran

Demokrasi campuran yaitu suatu sistem demokrasi gabungan antara demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Contotyan, rakyat memilih wakilnya di DPRD kemudian wakil itu dikontrol oleh rakyat dengan sistem referendum.

Baca juga: Ciri-ciri Demokrasi Parlementer

Budaya demokrasi berdasarkan segi ideologi

Berdasarkan segi ideologi, ada dua macam demokrasi, yaitu:

  • Demokrasi konstitusional

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang mencerminkan suatu kekuasaan pemerintahan yang terbatas dan tidak banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan pemerintahan ini dibatasi oleh konstitusi.

Demokrasi konstitusional dianut oleh negara-negara Eropa barat, Amerika serikat, India, Pakistan, Indonesia, Filipina, dan Singapura.

  • Demokrasi rakyat

Demokrasi rakyat (demokrasi proletar), yaitu memiliki pengertian sebagai sebuah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan marxisme yang dikembangkan oleh Karl Marx dan Leninisme. Ciri yang menonjol dari demokrasi rakyat ini, ya itu tidak mengakui hak asasi warga negaranya.

Prinsip-prinsip budaya demokrasi

Ada beberapa prinsip budaya demokrasi secara umum yang harus kita ketahui, seperti berikut:

  • Adanya jaminan hak asasi manusia
  • Persamaan kedudukan di depan hukum agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan.
  • Pengakuan hak politik, seperti berkumpul, berserikat, dan berpendapat.
  • Pemerintahan berdasarkan kehendak rakyat, adanya pengawasan terhadap pemerintah.
  • Pemilihan umum yang bebas, jujur, dan adil.

Baca juga: Pengertian dan Ciri-ciri Demokrasi Liberal

Contoh-contoh budaya demokrasi

Contoh-contoh budaya demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, yakni:

  • Setiap warga negara bebas memilih agama yang ingin dianutnya dan menyebarkan ajaran kepada orang lain. Namun, orang tersebut tidak boleh memaksakan kehendak agar orang lain mengikuti agamanya.
  • Memilih pemimpin secara demokratis, seperti pemungutan suara untuk memilih ketua OSIS, RT, RW, dan sebagainya.
  • Memberikan pendapat dengan damai dan tertib. Misalnya mengangkat tangan terlebih dahulu dan tidak memotong pembicaraan orang lain

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com