KOMPAS.com - Pihak-pihak yang menghendaki suatu perubahan dinamakan agent of change (agen perubahan).
Dalam organisasi atau masyarakat, kita pasti menjumpai agent of change yang mendasari atau mendukung perubahan baik kecil maupun besar.
Sebenarnya, apa itu agent of change?
Dilansir dari situs Tech Target, agent of change atau change agent adalah individu atau kelompok yang mempromosikan perubahan dalam kelompok dan atau organisasi.
Dalam konteks sosial, agen perubahan berkaitan dengan upaya mengubah struktur atau tatanan sosial di masyarakat.
Baca juga: Sosialisasi Partisipatoris: Pengertian dan Contohnya
Menurut Timotian Duha dalam buku Motivasi untuk Kinerja (2020), perubahan oleh agent of change dilakukan lewat serangkaian kegiatan atau tindakan.
Contoh, seorang agent of change berupaya mengubah persepsi masyarakat tentang anak jalanan, lewat sosialisasi atau kelompok kerja bersama.
Pada intinya, agen perubahan (agent of change) bisa dijumpai di perusahaan, organisasi, bahkan lingkungan masyarakat.
Dikutip dari situs Ombudsman Republik Indonesia, berikut beberapa fungsi agent of change:
Seorang agent of change berfungsi memengaruhi target perubahan, agar mereka mengikuti dan menerapkan apa yang disampaikan.
Agen perubahan juga harus bisa menghubungkan beberapa pihak. Contohnya target perubahan dengan pembuat kebijakan di masyarakat.
Baca juga: Sosialisasi Sekunder: Pengertian dan Contohnya
Fungsi agent of change adalah meyakinkan dan membangun kesadaran dari target perubahan.
Dengan demikian, perubahan yang terjadi bukan karena dipaksakan, melainkan karena kemauan serta kesadaran diri sang target.
Agent of change berfungsi memberi solusi atau pemecahan masalah yang menimpa sejumlah pihak, terutama dari pihak yang dikenai perubahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.