KOMPAS.com - Sosialisasi sekunder (secondary socialization) terjadi setelah manusia melewati sosialisasi primer dalam keluarga.
Adapun yang dimaksud sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dialami tiap manusia sejak kecil, yakni usia 1 hingga 5 tahun.
Tahukah kamu apa itu sosialisasi sekunder?
Dikutip dari buku Bunga Rampai Sosiologi Keluarga (1999) karya T. O. Ihromi, berikut pengertian sosialisasi sekunder:
"Sosialisasi sekunder adalah proses berikutnya untuk memperkenalkan individu yang telah disosialisaikan ke dalam sektor baru dari dunia obyektif masyarakatnya."
Pada tahapan ini, proses sosialisasi lebih mengarah pada terwujudnya sikap profesionalisme, yaitu dunia yang bersifat lebih khusus.
Menurut Trisni Andayani, dkk dalam buku Pengantar Sosiologi (2020), setelah melewati sosialisasi primer, individu dianggap siap untuk bergaul di lingkungan yang lebih luas.
Baca juga: 4 Jenis Agen Sosialisasi
Individu bisa bergaul dengan teman sebayanya, sehingga mereka mampu menyerap dan mempelajari hal baru di masyarakat.
Bentuk sosialisasi lanjutan untuk memperkenalkan individu ke wilayah baru dalam masyarakat dinamakan sosialisasi sekunder.
Dilansir dari buku Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia (2021) oleh Sri Mulyani, ada dua bentuk sosialisasi sekunder, yakni desosialisasi dan resosialisasi.
Resosialisasi adalah proses di mana seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan desosialisasi terjadi ketika identitas lama individu dicabut.
Berikut beberapa contoh sosialisasi sekunder:
Baca juga: Mengapa Sosialisasi Berlangsung Seumur Hidup?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.