Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan. Suku Dayak hidup berkelompok dengan tinggal di daerah hutan, gunung, atau gua.
Salah satu ciri khas yang mudah dikenali dari Suku Dayak adalah Mandau, sejenis golok yang dibuat dari batu gunung.
Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Suku Dayak adalah keturunan imigran dari Provinsi Yunnan di China Selatan, tepatnya Sungai Yangtse Kiang, Sungai Mekong, dan Sungai Menan.
Sebagian kelompok ini menyeberang ke semanjung Malaysia dan melanjutkan perjalanan dengan menyeberang ke Pulau Kalimantan. Seorang tokoh Dayak Kayan, menjelaskan bahwa Suku Dayak adalah ras Indon China yang berimigrasi ke Indonesia pada abad ke-11.
Baca juga: Sejarah Suku Tidung, Kerabat Suku Dayak
Beberapa ciri khas Suku Dayak, yaitu:
Beberapa tradisi Suku Dayak, adalah:
Manajah Antang adalah tradisi yang dilakukan suku Dayak untuk mencari petunjuk seperti mencari keberadaan musuh yang sulit ditemukan.
Petunjuk tersebut berasal dari arwah leluhur yang menggunakan media burung Antang. Musuh yang dicari oleh suku Dayak tersebut pasti akan ditemukan.
Suku Dayak memiliki tradisi memanjangkan daun telinganya. Caranya dengan menggunakan logam atau pemberat yang dipakai seperti anting-anting.
Berdasarkan aturannya, perempuan dari Suku Dayak dapat memanjangkan telinga hingga dada.Untuk laki-laki memanjangkan telinga hingga bawah dagu.
Telinga panjang sebagai simbol kecantikan di Suku Dayak dan menunjukkan status kebangsawanan dan melatih kesabaran.
Baca juga: Ngayau, Tradisi Turun-temurun dari Suku Dayak
Tari Kancet Papatai merupakan tarian yang menceritakan seorang pahlawan dari suku Dayak yang berperang. Tarian ini melambangkan keberanian pria suku Dayak dalam berperang.
Selain itu, juga terdapat upacara pemberian gelar bagi pria dari suku Dayak yang dapat mengalahkan musuh.