Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lari Jarak Pendek: Pengertian, Sejarah, dan Tekniknya

Kompas.com - 24/11/2022, 12:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.comLari jarak pendek disebut juga sprint. Adalah salah satu olahraga lari dengan jarak tempuh yang pendek atau dalam waktu singkat.

Selain mudah dilakukan, olahraga ini juga mempunyai banyak manfaat. Misalnya membakar kalori, meningkatkan ketahanan tubuh, dan melatih semua bagian tubuh.

Dalam olimpiade, jarak tempuh lari jarak pendek yang dipertandingkan adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

Pengertian lari jarak pendek

Ilustrasi lari jarak pendek 200 meterWikipedia.org Ilustrasi lari jarak pendek 200 meter

Lari jarak pendek adalah salah satu kategori nomor lari di mana atlet berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang ditempuh.

Kategori perlombaan lari jarak pendek terdiri atas 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Secara teknis, pelaksanaan larinya sama saja.

Pembedanya adalah teknik penghematan tenaga karena perbedaan jarak tempuh.

Baca juga: Lari Jarak Pendek: Pengertian dan Manfaatnya

Makin jauh jaraknya, kian banyak pula tenaga yang dibutuhkan. Oleh karena itu, atlet harus mampu menyimpan cadangan tenaga.

Sejarah lari jarak pendek

Olahraga lari jarak pendek sudah dipertandingkan sejak era Yunani Kuno, atau sekitar abad ke-7 Sebelum Masehi.

Kemunculan pertandingan ini berawal dari seorang prajurit Yunani yang berlari dari Persia.

Prajurit tersebut membawa pesan kemenangan negaranya ketika berperang melawan Persia. Namun, prajurit tersebut meninggal tak lama setelah menyampaikan pesan tersebut kepada raja.

Kemudian raja Yunani saat itu, mengadakan perlombaan lari jarak pendek untuk mengenang kematian prajurit tersebut.

Seiring berkembangnya waktu, perlombaan ini sudah banyak dijumpai di berbagai negara. Pada akhirnya dibentuklah IAAF (International Association of Federation) di Monaco pada 1912.

Baca juga: Peraturan Dasar Lari Jarak Pendek

IAAF merupakan badan internasional untuk olahraga atletik, di mana lari jarak pendek juga tergabung di dalamnya.

Teknik gerak lari jarak pendek

Ilustrasi teknik gerakan lari jarak pendekKemdikbud.go.id Ilustrasi teknik gerakan lari jarak pendek

Gerak lari jarak pendek dibagi menjadi tiga, yaitu gerakan start, lari cepat, dan gerakan menjelang garis finish.

  • Gerakan start

Dalam lari jarak pendek, teknik start mencakup tiga aba-aba, yakni "bersedia", "siap", dan "ya", dengan posisi tubuh yang berbeda.

    • Teknik start saat aba-aba "bersedia"

Saat aba-aba ini, pelari maju ke garis start. Atlet memosisikan kaki tumpu pada garis start. Kaki yang terkuat sebaiknya berada di depan karena menjadi tumpuan saat mulai berlari.

Posisi tangan berada di belakang garis start. Sementara posisi ibu jari dan jari lainnya membentuk huruf V terbalik.

    • Teknik start saat aba-aba "siap"

Saat mendengar aba-aba ini, pinggul diangkat ke atas hingga sedikit lebih tinggi dari bahu. Dalam posisi ini punggung menurun ke depan dan berat condong ke depan.

Baca juga: Perbedaan Prinsip Lari Jarak Pendek dengan Lari Jarak Jauh

Kepala merendah dan pandangan ke arah depan bawah, posisi leher harus tetap rileks. Selain itu, posisi siku tidak boleh bengkok.

Pelari harus menjaga keseimbangan sampai mendengar aba-aba berikutnya. Saat mengangkat pinggul, sebaiknya disertai dengan mengambil napas sambil berkonsentrasi pada aba-aba berikutnya.

    • Teknik start saat aba-aba "ya"

Saat mendengar aba-aba ini atau bunyi pistol, atlet harus menolakkan kaki tumpu sekuat-kuatnya ke depan untuk memulai lari.

Gerakan ini disertai dengan ayunan lengan sekuat-kuatnya sesuai gerak kaki.

  • Sikap lari

Langkah kaki dilakukan secepat mungkin dan makin lama kian lebar. Berat badan harus didorong ke depan, dan hindari gerakan ke samping karena akan menghambat laju lari.

Selain itu, atlet juga harus mengatur napasnya agar kecepatan larinya konstan, bahkan bisa bertambah cepat menjelang garis finish.

Baca juga: Teknik Lari Jarak Pendek

  • Sikap menjelang memasuki garis finish

Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan oleh pelari saat memasuki garis finish.

Pertama, atlet dapat terus berlari tanpa mengubah posisi tubuhnya. Kedua, pelari dapat mencondongkan dada ke depan dan kedua lengan diayunkan ke bawah.

Ketiga, pelari dapat memutar dada disertai ayunan lengan ke depan atas sehingga salah satu bahu maju ke depan.

Hal terpenting menjelang memasuki garis finish adalah atlet tidak boleh menoleh ke arah lawan serta harus fokus dan meningkatkan kecepatan langkah kaki.

 

Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com