Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Kalimat fakta adalah susunan bahasa yang bersifat riil atau benar-benar terjadi tanpa campur tangan pendapat, opini, atau perspektif penulis.
Jenis kalimat ini bisa diidentifikasi dengan tidak adanya kalimat opini atau kesubyektifan tertentu dalam konteks kalimatnya.
Kalimat fakta memiliki beberapa ciri, yakni:
Adanya data yang jelas tentang sebuah peristiwa untuk mendukung konteks atau maksud dalam kalimat, merupakan salah satu ciri kalimat fakta.
Bentuk data tersebut kemudian dibagi sesuai kebutuhan kalimatnya. Misal, bilangan statistik, tanggal dan waktu kejadian, pernyataan, dan hal lain yang sudah terverifikasi.
Sebuah fakta bisa terdeteksi dalam kalimat, jika bersifat obyektif yang menyatakan pernyataan netral atau tidak memihak salah satu obyek.
Baca juga: Apa itu Kalimat Fakta Penjenis?
Kalimat fakta memberi konteks umum yang sudah diakui kebenarannya oleh banyak pihak. Obyektivitas kalimat dapat ditentukan dari pertimbangan data yang ada.
Ciri kalimat fakta adalah memuat fakta atau peristiwa yang memang terjadi. Peristiwa itu kemudian ditampilkan dengan kelogisan atau logika berpikir.
Itulah sebabnya dalam menentukan kalimat fakta, banyak elemen yang perlu dilibatkan, salah satunya narasumber.
Beberapa jenis kalimat fakta adalah:
Adalah bentuk kalimat yang berisi data untuk menunjukkan fakta tertentu dalam menyampaikan peristiwa.
Keterlibatan data dalam sebuah kalimat dapat menjadi indikator bahwa kalimat tersebut berisi fakta.
Data yang ditampilkan harus jelas sumber dan keabsahannya agar bisa membuktikan kebenaran suatu kejadian.
Baca juga: Kalimat Majemuk Setara: Jenis dan Contoh Kalimatnya
Adalah kalimat fakta yang memberi bukti atau keabsahan sebuah peristiwa. Dalam praktiknya, tanggapan seseorang bisa menjadi fakta jika ditampilkan sebagai pernyataan.