Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Teleskop atau teropong adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda dengan jarak terjauh sehingga obyek tersebut dapat terlihat lebih dekat.
Bagaimana sejarah penemuan teropong dan apa saja jenis teropong? Berikut adalah penjelasannya:
Teropong atau teleskop pertama kali diciptakan oleh Hans Lippershey pada tahun 1608 dengan nama "The Dutch Perspective Glass".
Teropong pertama tersebut yang dibuat dengan dua lensa dalam tabung yang terbuat dari kayu.
Teropong yang diciptakan oleh Hans Lippershey tersebut hanya dapat melakukan tiga kali pembesaran saja.
Baca juga: Alat Optik: Arti dan Contohnya
Teropong pertama yang diciptakan Hans Lippershey, kemudian dilakukan penyempurnaan oleh Galileo Galilei.
Meskipun Hans Lippershey menjadi orang pertama yang mendaatkan hak paten untuk desain teleksopnya, namun ternyata pada tahun 1609 hak paten tersebut gagal didapatnya lagi.
Galileo Galilei mengetahui " Dutch perspective glasses" selanjutnya, merancang alat ciptaannya sendiri dan kemudian memperlihatkan di Venetian Senate.
Baca juga: Teropong Bintang: Fungsi, Cara Kerja, dan Jenisnya
Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda sangat jauh agar lebih dekat dan jelas.
Ada beberapa jenis teropong yang ada di dunia di antaranya adalah teropong bintang, teropong radio, teropong binocular, teropong ruang angkasa, dan teropong pantul.
Berikut penjelasannya:
Teropong bintang digunakan untuk mengamati bintang-bintang teropong bintang terdiri atas dua lensa cembung yaitu lensa objektif dan lensa okuler.
Lensa objektif memiliki jarak fokus lebih panjang daripada lensa okuler.
Baca juga: Lensa Okuler dan Lensa Objektif pada Mikroskop
Teropong radio digunakan untuk menangkap gelombang radio yang dipancarkan oleh benda-benda langit.