Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Periode Perkembangan Bumi

Kompas.com - 04/10/2022, 07:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Rina Kastori, Guru SMP Negeri 7 Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com- Bumi bukanlah tempat yang stabil, di mana sering terjadi perubahan yang mampu memengaruhi makhluk hidup

Para ahli geologi membagi sejarah perkembangan Bumi terbagi menjadi empat periode, yaitu:

  • Zaman arkaikum
  • Zaman palaeozoikum
  • Zaman meosozoikum
  • Zaman neosozikum.

Berikut penjelasannya:

Zaman arkaikum

Ilustrasi zaman arkeanHarvard University Ilustrasi zaman arkean

Merupakan zaman tertua yang berlangsung kira-kira sejak 2.500 juta tahun silam. Arkaikum merupakan masa awal, artinya masa awal pembentukan Bumi, dari inti hingga kulitnya.

Kondisi Bumi saat itu belum stabil dan memiliki udara yang sangat panas, sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan.

Arkaikum adalah masa pembentukan kerak Bumi setelah pendinginan bagian tepi dari "balon bumi" (bakal calon bumi).

Baca juga: 4 Teori Pengukuran Umur Bumi

Plate tectonic atau lempeng tektonik yang menjadi penyebab gempa, terbentuk pada zaman ini. Lingkungan hidup saat itu, tentunya mirip dengan lingkungan di sekitar mata air panas.

Batuan tertua tercatat berumur kira-kira 3.800.000.000 tahun. Berikut ciri-ciri zaman Arkaikum:

  • Belum ada kehidupan
  • Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas
  • Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu.

Zaman palaeozoikum

Ilustrasi zaman paleozoikum Ilustrasi zaman paleozoikum

Merupakan zaman Bumi Purba. Maksudnya masa ketika hidrosfer dan atmosfer Bumi mulai terbentuk.

Kala itu, sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan, ditandai dengan munculnya organisme bersel tunggal yang kemudian berkembang menjadi organisme bersel banyak (multiseluler).

Selanjutnya, muncul organisme yang memiliki organ tubuh lebih kompleks, dari jenis invertebrata bertubuh lunak (ubur-ubur, cacing, dan koral), ikan tanpa rahang (landak laut, dan bintang lili laut), dan beberapa hewan laut lainnya.

Baca juga: Komponen Utama Penyusun Bumi

Zaman ini ditandai dengan munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Selain itu, tumbuhan dan hewan mulai muncul serta berkembang pertama kalinya.

Contohnya tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga, dan reptil.

Zaman mesozoikum

Ilustrasi kehidupan bumi di zaman mesozoik. Dinosaurus mendominasi kehidupan pada masa itu. WIKIMEDIA COMMONS/Gerhard Boeggemann Ilustrasi kehidupan bumi di zaman mesozoik. Dinosaurus mendominasi kehidupan pada masa itu.

Pada zaman mesozoikum, Bumi mengalami perkembangan yang sangat cepat, ditandai dengan munculnya hewan bertubuh besar, seperti reptil pemakan daging.

Ketika zaman ini berlangsung, jenis reptil meningkat jumlahnya, dinosaurus menguasai daratan, Ichtiyosaurus berburu dalam lautan, dan pterosaurus merajai angkasa.

Telah muncul pula jenis hewan mamalia (hewan menyusui) dalam masa ini. Walau demikian, zaman ini tetap disebut zaman Reptil karena jumlah populasi reptilnya yang banyak.

Zaman neozoikum (kenozoikum)

Ilustrasi kehidupan pada Zaman Neozoikum atau KainozoikumWikimedia Commons/Mauricio Antón Ilustrasi kehidupan pada Zaman Neozoikum atau Kainozoikum

Disebut juga zaman hidup baru. Zaman ini berlangsung sekitar 65 juta tahun yang lalu. Zaman Neozoikum dibagi menjadi dua, yakni Zaman Tersier dan Zaman Kuarter.

Baca juga: Ciri-ciri Zaman Mesozoikum beserta Pembagiannya

Dalam zaman tersier, beberapa jenis hewan mamalia mulai muncul, seperti kera. Sementara reptil raksasa mulai punah di zaman ini.

Adapun kuarter merupakan zaman terakhir yang sangat berperan penting bagi kehidupan manusia saat ini. Karena manusia purba mulai muncul dan berkembang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com