KOMPAS.com – Pinus dan cemara merupakan contoh spesies gimnospermae. Selain keduanya, masih ada banyak tumbuhan gymnospermae lainnya.
Tumbuhan berbiji dikenal dengan istilah gymnospermae dan angiospermae. Tidak seperti angiospermae yang bijinya diselimuti daging buah, gymnospermae punya biji terbuka pada sporofil yang biasanya berbentuk kerucut.
Dikutip dari buku Campbell Biology (2008) karangan Reece dkk, mayoritas gymnospermae merupakan tumbuhan konifer.
Gymnospermae terbagi menjadi empat filum, yaitu:
Tumbuhan Cycas berkembang pesat selama era mesozoikum. Sekitar 300 spesiesnya, memiliki bentuk tubuh seperti kerucut besar dan daun seperti palem. Total 75 persen spesies ini terancam punah akibat ulah manusia.
Dilansir dari buku Biology Modern (2006) karangan John H. Postlewait dan Janet L. Hopson, mayoritas tanaman Cycas berasal dari daerah tropis dan memerlukan waktu lama untuk tumbuh. Beberapa di antaranya hidup hampir seribu tahun.
Baca juga: Cara Reproduksi pada Tumbuhan Gymnospermae (Biji Terbuka)
Kebanyakan Cycas memiliki daun yang kasar. Tanaman ini lazim digunakan sebagai tanaman hias.
Cycadophyta mencakup beberapa jenis tumbuhan palem. Contohnya Cycas rumpii, dan Cycas revulata.
Ginkgo biloba menjadi satu-satunya spesies yang masih hidup dari filum ini.
Tanaman ini memiliki daun yang gugur seperti kapas dan berubah keemasan di musim gugur. Biasa dijumpai di kota-kota besar karena menoleransi polusi udara dengan baik.
Daun tanaman ini berbentuk kipas yang jatuh dari pohon tiap akhir musim. Biji ginkgo dianggap sebagai makanan lezat di China.
Habitat spesies filum ini ada yang tinggal di daerah tropis dan ada yang di gurun. Filum gnetophyta mempunyai tiga genus yaitu gnetum, ephedra, dan welwitschia.
Baca juga: Perbedaan dan Persamaan Gymnospermae dan Angiospermae