Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sel Ferrel: Pengertian dan Proses Terjadinya di Atmosfer Bumi

Kompas.com - 27/06/2022, 12:30 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comSirkulasi atmosfer udara di bumi secara garis besar dibedakan menjadi tiga, salah satunya adalah sel Ferrel. Apa yang dimaksud dengan sel ferrel? Berikut adalah pembahasannya!

Pengertian sel ferrel

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, sel ferrel adalah model segmen lintang tengah dari sirkulasi angin bumi yang diusulkan William Ferrel pada tahun 1856.

Sel Ferrel terbentuk di daerah bagian tengah bumi yaitu lintang 30° hingga 60°. Sel Ferrel memisahkan sel Hadley di daerah khatulistiwa yang bertekanan rendah dan sel Kutub yang bertekanan tinggi.

Baca juga: Sirkulasi Hadley: Pengertian dan Proses Terjadinya di Atmosfer Bumi

Proses terjadinya sel Ferrel

Dilansir dari Met Office: Weather and Climate Change, sel Ferrel bergerak berlawanan arah dengan dua sel lainnya (sel Hadley dan sel Kutub) sehingga terlihat bertindak sebagai roda gigi.

Hal tersebut dikarenakan perbedaan suhu sirkulasi udara dari kedua sel tersebut. Sel Ferrel yang berada di tengah-tengah merupakan tempat pertemuan udara panas dari sel Hadley di khatulistiwa dan udara dingin dari sel Kutub di kutub utara dan selatan.

Udara panas atau lebih hangat dari sel Hadley memiliki kerapatan yang lebih rendah, sehingga naik ke atas. Adapun, udara dingin dari sel Kutub memiliki kerapatan yang lebih tinggi sehingga turun dan berada di bagian bawah.

Hal tersebut membuat aliran udara pada sel Ferrel bergerak berlawanan dengan sel lainnya. Di mana udara dialirkan menuju kutub, namun sempat dibelokkan oleh efek coriolis.

Baca juga: Efek Coriolis: Pengertian dan Penyebabnya

Adapun, udara kering yang datang dari sel Hadley setelah hujan turun ke khatulistiwa akan bertabrakan dengan sel Ferrel.

Dilansir dari GeoScience LibreTexts, udara kering tersebut kemudian tenggelam di lintang 30° dan menciptakan sabuk bertekanan tinggi yang disebut “garis lintang kuda”.

Sabuk bertekanan tinggi ini menciptakan banyak gurun di daratan, kurangnya curah hujan (kondisi kering), cuaca tidak stabil, dan lebih sedikit angin di lautan.

Kondisi tersebut kerap menyebabkan pelaut zaman dahulu kesulitan berlayar akibat kurangnya angin.

Sel Ferrel menyumbang dampak besar pada transportasi panas di bumi dan penentuan cuaca di daerah lintang tengah bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jawaban dari Soal 'Jika Diketahui Jari-jari Lingkaran Kecil 4 Cm'

Jawaban dari Soal "Jika Diketahui Jari-jari Lingkaran Kecil 4 Cm"

Skola
Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Tingkat Tutur Bahasa Jawa: Ragam Ngoko dan Ragam Krama

Skola
Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Makna Simbolik Peralatan Siraman Pengantin Adat Jawa

Skola
Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Nilai-nilai yang Terkandung dalam Ungkapan Bahasa Jawa

Skola
Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Simbol-simbol dalam Gunungan Wayang Kulit Jawa

Skola
Apa Itu Kesenian Ludruk?

Apa Itu Kesenian Ludruk?

Skola
Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Apa itu Jemblung sebagai Drama Rakyat Jawa?

Skola
Garapan dan Problematika Kethoprak

Garapan dan Problematika Kethoprak

Skola
Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Mengenal Ragam Pementasan Kethoprak

Skola
Ukara Sesanti Bahasa Jawa

Ukara Sesanti Bahasa Jawa

Skola
Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa

Kearifan Lokal Rumah Tradisional Jawa

Skola
Aspek Pendidikan dalam Pementasan Drama Jawa

Aspek Pendidikan dalam Pementasan Drama Jawa

Skola
Mencermati Simbol Kehidupan dalam Drama Jawa

Mencermati Simbol Kehidupan dalam Drama Jawa

Skola
Struktur Pertunjukan Ludruk

Struktur Pertunjukan Ludruk

Skola
Mengenal Apa Itu Wayang Wong

Mengenal Apa Itu Wayang Wong

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com