Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnal Penutup: Pengertian, Tujuan dan Fungsi, Tahap, serta Contohnya

Kompas.com - 19/04/2022, 11:30 WIB
Rita Puspaningsih,
Vanya Karunia Mulia Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun nominal sementara, guna menyiapkan neraca akhir periode.

Bagian terakhir yang dilakukan dalam siklus akuntansi ialah menyiapkan laporan jurnal penutup. Laporan ini akan menjadi alat peninjau (review) akhir, saat perusahaan berada di akhir periode akuntansi.

Jadi, jurnal penutup merupakan entri khusus pada laporan laba ditahan. Tujuannya untuk memastikan pelaporan saldo pada laporan laba ditahan dan neraca sesuai dengan buku besar.

Dikutip dari buku Ekonomi (2007) karangan Alam. S, berikut pengertian dan fungsi jurnal penutup:

Pengertian jurnal penutup

Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun di laporan laba rugi dan akun prive (penarikan modal oleh pemilik).

Saldo akun di laporan laba rugi sifatnya sementara. Dengan kata lain, saldo tersebut tidak dibawa atau dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya.

Baca juga: Buku Besar Pembantu: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Sumber Pencatatannya

Contohnya perubahan modal yang bersifat sementara. Laporan laba rugi hanya memperlihatkan perubahan modal tersebut untuk satu periode saja.

Karena bersifat sementara, saldo dalam laporan laba rugi serta penarikan oleh pemilik harus ditutup atau dalam posisi nol.

Untuk menutup akun tersebut, maka dibutuhkan jurnal penutup yang dibuat di akhir periode akuntansi.

Tujuan dan Fungsi jurnal penutup

Tujuan dan fungsi jurnal penutup adalah:

  1. Memisahkan transaksi akun pendapatan dan beban, supaya tidak bercampur dengan jumlah nominal di tahun sebelumnya.
  2. Menyajikan neraca awal di periode berikutnya, seusai penutupan buku.
  3. Mempermudah pemeriksaan. Sebab transaksi di periode sebelum dan setelahya telah dipisah.
  4. Menyajikan informasi mengenai keadaan yang sebenarnya (riil), terdiri atas harta, kewajiban, dan ekuitas, setelah jurnal penutup atau penutupan buku.

Tahap pembuatan jurnal penutup

Menurut Samryn dalam buku Pengantar Akuntansi (2017), berikut beberapa tahap pembuatan jurnal penutup:

  1. Memindahkan saldo akun biaya ke laporan laba rugi
    Caranya dengan mendebit akun laba rugi dan mengkredit saldo akun biaya.
  2. Memindahkan saldo akun pendapatan ke akun laba rugi
    Caranya dengan mendebit saldo akun pendapatan dan mengkredit akun laba rugi.
  3. Saldo akun laba rugi dipindahkan dengan memperhatikan bentuk perusahaan, yakni perorangan, persekutuan, atau perseroan.

Baca juga: Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya

  • Perusahaan perorangan
    • Saldo laba dipindahkan ke akun prive dengan mendebit akun laba rugi dan mengkredit akun prive
    • Saldo rugi dipindahkan ke akun prive dengan mendebit akun prive dan mengkredit akun laba rugi.
  • Persekutuan (partnership)

Caranya sama seperti perusahaan perorangan. Hanya saja laba dibagi terlebih dahulu sesuai anggaran dasar, kemudian dipindahkan ke akun prive masing-masing pemilik.

  • Perseroan (corporation)

Saldo akun laba rugi dipindahkan ke laba ditahan sebagai berikut:

    • Saldo laba, laba rugi dalam kolom debit, dan saldo laba ditahan pada kolom kredit.
    • Saldo rugi, akun saldo laba ditahan pada kolom debit, serta akun laba rugi pada kolom kredit.

Sementara saldo akun prive dipindahkan ke akun modal sebagai berikut:

    • Perusahaan perorangan
      Akun modal di debit, akun prive di kredit
    • Persekutuan
      Caranya sama seperti perusahaan perorangan, dengan memindahkan saldo ke akun modal tiap pemilik.

Baca juga: Pengertian Jurnal Khusus dan Jenisnya 

Contoh jurnal penutup

Agar lebih mudah memahaminya, berikut contoh jurnal penutup:

Jurnal penutup untuk akun pendapatan

Akun pendapatan berisi transaksi terkait penghasilan yang diterima perusahaan dalam satu periode.

Penjualan barang atau jasa merupakan contoh pendapatan perusahaan yang terkait dengan operasional.

Ketika laporan keuangan dibuat, akun pendapatan dalam buku besar akan ditutup dan saldonya dipindah ke ikhtisar laba rugi.

Jadi, dalam jurnal penutup, posisi akun pendapatan dicatat di kolom debit, sementara ikhtisar laba rugi di kolom kredit.

Contohnya:

Nama akun Debit Kredit
Pendapatan jasa Rp 10.000.000  
Ikhtisar laba rugi   Rp 10.000.000

Jurnal penutup untuk akun beban

Perusahaan tentunya mengeluarkan biaya tertentu dalam pelaksanaan kegiatan operasional.

Beban yang dikeluarkan perusahaan terbagi menjadi beban usaha dan beban lainnya.

Baca juga: Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang

Contoh, biaya gaji karyawan, biaya listrik, dan biaya sewa bangunan.

Sedikit berbeda dengan akun pendapatan, akun beban dicatat di bagian kredit, karena posisinya berada di bagian debit.

Contohnya:

Nama akun Debit Kredit
Ikhitisar laba rugi Rp 7.500.000  
Beban peralatan   Rp 1.000.000
Beban gaji   Rp 3.000.000
Beban listrik   Rp 2.000.000
Bebam bunga   Rp 500.000

Jurnal penutup untuk ikhtisar laba rugi

Setelah menyusun laporan keuangan, ikhtisar laba rugi ditutup dengan memindahkan saldonya ke rekening modal.

Ada dua cara membuat jurnal penutup untuk ikhtisar laba rugi, yakni:

  1. Bila perusahaan memperoleh laba, ikhtisar laba rugi dicatat di kolom debit
  2. Bila bebannya lebih besar dibanding pendapatan, ikhtisar laba rugi ditulis di kolom kredit.

Contohnya:

Nama akun Debit Kredit
Ikhtisar laba rugi Rp 20.000.000  
Modal   Rp 20.000.000

Baca juga: Pengertian Accrued Expense dan Accrued Revenues dalam Jurnal Akuntansi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com