KOMPAS.com - Jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun nominal sementara, guna menyiapkan neraca akhir periode.
Bagian terakhir yang dilakukan dalam siklus akuntansi ialah menyiapkan laporan jurnal penutup. Laporan ini akan menjadi alat peninjau (review) akhir, saat perusahaan berada di akhir periode akuntansi.
Jadi, jurnal penutup merupakan entri khusus pada laporan laba ditahan. Tujuannya untuk memastikan pelaporan saldo pada laporan laba ditahan dan neraca sesuai dengan buku besar.
Dikutip dari buku Ekonomi (2007) karangan Alam. S, berikut pengertian dan fungsi jurnal penutup:
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup akun di laporan laba rugi dan akun prive (penarikan modal oleh pemilik).
Saldo akun di laporan laba rugi sifatnya sementara. Dengan kata lain, saldo tersebut tidak dibawa atau dipindahkan ke periode akuntansi berikutnya.
Baca juga: Buku Besar Pembantu: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Sumber Pencatatannya
Contohnya perubahan modal yang bersifat sementara. Laporan laba rugi hanya memperlihatkan perubahan modal tersebut untuk satu periode saja.
Karena bersifat sementara, saldo dalam laporan laba rugi serta penarikan oleh pemilik harus ditutup atau dalam posisi nol.
Untuk menutup akun tersebut, maka dibutuhkan jurnal penutup yang dibuat di akhir periode akuntansi.
Tujuan dan fungsi jurnal penutup adalah:
Menurut Samryn dalam buku Pengantar Akuntansi (2017), berikut beberapa tahap pembuatan jurnal penutup:
Baca juga: Jurnal Penyesuaian: Pengertian, Tujuan, dan Fungsinya
Caranya sama seperti perusahaan perorangan. Hanya saja laba dibagi terlebih dahulu sesuai anggaran dasar, kemudian dipindahkan ke akun prive masing-masing pemilik.
Saldo akun laba rugi dipindahkan ke laba ditahan sebagai berikut:
Sementara saldo akun prive dipindahkan ke akun modal sebagai berikut:
Baca juga: Pengertian Jurnal Khusus dan Jenisnya
Agar lebih mudah memahaminya, berikut contoh jurnal penutup:
Akun pendapatan berisi transaksi terkait penghasilan yang diterima perusahaan dalam satu periode.
Penjualan barang atau jasa merupakan contoh pendapatan perusahaan yang terkait dengan operasional.
Ketika laporan keuangan dibuat, akun pendapatan dalam buku besar akan ditutup dan saldonya dipindah ke ikhtisar laba rugi.
Jadi, dalam jurnal penutup, posisi akun pendapatan dicatat di kolom debit, sementara ikhtisar laba rugi di kolom kredit.
Contohnya:
Nama akun | Debit | Kredit |
Pendapatan jasa | Rp 10.000.000 | |
Ikhtisar laba rugi | Rp 10.000.000 |
Perusahaan tentunya mengeluarkan biaya tertentu dalam pelaksanaan kegiatan operasional.
Beban yang dikeluarkan perusahaan terbagi menjadi beban usaha dan beban lainnya.
Baca juga: Penyebab Neraca Saldo tidak Seimbang
Contoh, biaya gaji karyawan, biaya listrik, dan biaya sewa bangunan.
Sedikit berbeda dengan akun pendapatan, akun beban dicatat di bagian kredit, karena posisinya berada di bagian debit.
Contohnya:
Nama akun | Debit | Kredit |
Ikhitisar laba rugi | Rp 7.500.000 | |
Beban peralatan | Rp 1.000.000 | |
Beban gaji | Rp 3.000.000 | |
Beban listrik | Rp 2.000.000 | |
Bebam bunga | Rp 500.000 |
Setelah menyusun laporan keuangan, ikhtisar laba rugi ditutup dengan memindahkan saldonya ke rekening modal.
Ada dua cara membuat jurnal penutup untuk ikhtisar laba rugi, yakni:
Contohnya:
Nama akun | Debit | Kredit |
Ikhtisar laba rugi | Rp 20.000.000 | |
Modal | Rp 20.000.000 |
Baca juga: Pengertian Accrued Expense dan Accrued Revenues dalam Jurnal Akuntansi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.