Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Lanjut usia: Pengertian dan Ciri-cirinya

Kompas.com - 12/04/2022, 11:20 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Manusia mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan sepanjang hidupnya. Masa perkembangan manusia ketika fungsi organ tubuh mulai menurun disebut fase manula atau masa lanjut usia (lansia).

Pengertian masa lanjut usia

Masa lanjut usia adalah salah satu masa hidup manusia yang dimulai ketika menginjak usia 60 ke atas.

Pada masa ini, manusia mulai mengalami penurunan fungsi organ tubuh. Hal tersebut disebabkan, sel manusia mengalami penuaan.

Sel menjadi makin besar dan tua, namun kehilangan kemampuan pembelahan dan perkembangbiakan secara normal. Hal tersebut berlanjut pada menurunnya kemampuan sel.

Sehingga, menimbulkan berbagai perubahan fisik juga meningkatkan risiko terkena gangguan kesehatan.

Baca juga: Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

Ciri-ciri masa lanjut usia

Ciri-ciri masa lanjut usia yang pertama adalah penurunan fungsi organ. Penurunan fungsi organ terjadi karena sel dan jaringan tubuh yang menua. Akibatnya, lansia mengalami perubahan pada berbagai sistem organnya.

Sistem kardiovaskular

Dalam masa lanjut usia, manusi mengalami penurunan kinerja jantung dan sistem kardiovaskular lainnya. Dilansir dari Mayo Clinic, pembuluh darah dan arteri juga mengalami pengerasan menyebabkan jantung harus memompa darah dengan lebih keras.

Hal tersebut mengakibatkan naiknya risiko tekanan darah tinggi dan juga penyakit kardiovaskular lainnya.

Baca juga: Perbedaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Sistem pencernaan

Pada masa lanjut usia, beberapa orang mulai kehilangan gigi yang menganggu sistem pencernaanya. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, pada masa lansia juga terjadi penurunan sekresi asam klorida oleh lambung juga enzim pencernaan lainnya.

Otak dan sistem saraf

Menurut R. Peters dalam jurnal Ageing and the Brain (2006), otak menyusut seiring bertambahnya usia da nada perubahan di semua tingkatan dari molekul hingga morfologi (termasuk neurotransmiter sistem saraf).

Penurunan fungsi otak dan sistem saraf meningkatkan risiko terjadinya stroke, gangguan memori, penurunan kognitif, penurunan ketajaman organ. Misalnya, penurunan kemampuan mengecap, mencium, mendengar, dan juga melihat.

Baca juga: Penyakit pada Sistem Saraf Manusia: Dampak dan Penyebab

Sistem kekebalan

Masa lanjut usia juga ditandai dengan penurunan sistem kekebalan tubuh.

Menurut E. M. Rodriguez, B. Berent Maoz, dan Kenneth Dorsjkind dalam jurnal Cause, Consequences, and Reversal of Immune System Aging (2013) efek penuaan pada sistem kekebalan tampak pada berbagai tingkat mencakup:

  • Penurunan produksi sel B dan sel T
  • Penurunan fungsi limsfosit

Hal tersebut mengakibatkan penurunan respons imun tubuh terhadap penyakit ataupun antigen, peningkatan risiko kelainan autoimun, penurunan kemampuan regenerasi sel, dan juga penurunan pengawasan terhadap pembelahan sel yang tidak normal.

Penurunan pengawasan terhadap pembelahan sel yang tidak normal, membuat lansia rentan terhadap penyakit tumor dan kanker.

Baca juga: Gangguan pada Sistem Imun

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com