Meliputi bagaimana lingkungan tempat individu tumbuh dan berkembang, khususnya pertemanan.
Dilansir dari jurnal Sebab, Akibat, dan Terapi Perilaku Homoseksual (2016) karya Dermawan, lingkungan pertemanan dapat menjadi penguat bagi tumbuh kembang sifat dan kepribadian seseorang.
Misal, seorang individu berada di lingkungan pertemanan yang homoseksual. Individu tersebut akan terpengaruh dan memiliki orientasi seksual sama dengan lingkungannya.
Dikutip dari jurnal Sex Hormones and Finger Length What Does 2D:4D Indicate? (2004) karya Putz, D.A dkk, keadaan hormon testosteron dan estrogen pada individu bisa berdampak pada orientasi seksualnya.
Baca juga: Perbedaan Masa Sebelum dan Sesudah Pubertas pada Laki-laki
Dilansir dari jurnal Human Sexuality Fifth Edition (1992) karya Masters dkk, hormon testosteron yang dimiliki oleh seorang gay ternyata lebih rendah dari estrogennya.
Selain itu, tingkat androgen yang dimiliki seorang gay juga lebih tinggi dibanding pria straight.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa ketidakseimbangan hormon seksual juga menjadi salah satu faktor perbedaan orientasi seksual pada manusia.
Kesimpulannya, ada beberapa faktor yang memengaruhi mengapa orientasi seksual tiap orang berbeda, yakni genetika dan hormon, lingkungan sosial, serta rasa trauma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.